Minta Panggung Hiburan Kembali Dibuka
SUMBER – Panggung seniman di Kabupaten Cirebon belum juga dibuka. Aksi protes pun kembali disuarakan puluhan seniman. Kemarin (16/10), mereka yang tergabung dalam Aliansi Seniman Cirebon (ASC), mendatangi kantor DPRD Kabupaten Cirebon.
Sayangnya, tak satu pun anggota DPRD menerima aspirasi mereka. Padahal, ruang audiensi dibuka Sekretariat DPRD. “Kami kecewa karena sudah menunggu satu jam lebih di ruangan untuk audiensi. Tapi tidak ada yang menerima kami,” tegas Koordinator Aksi ASC, Raden Gilap Sugiono, saat orasi di gedung DPRD.
Menurutnya, para anggota DPRD telah mengkhianati rakyat. Harusnya, ada satu atau dua anggota dewan yang menemui. Padahal, yang datang rakyatnya, ingin mengadu kepada yang telah mewakili di lembaga legislatif.
“Kalau DPRD sudah seperti ini, artinya bukan ingin damai. Melainkan ingin ramai dan berurusan dengan seniman. Artinya, kita akan lakukan aksi jauh lebih besar lagi karena mereka (DPRD, red) sudah mengkhianati kami,” tegasnya.
Ia hanya ingin, tuntutan para seniman agar aktivitas panggung hiburan, kembali dibuka. Selain itu, meminta agar pemerintah daerah menghapuskan perizinan hajatan yang rekomendasinya dikeluarkan oleh Disbudparpora Kabupaten Cirebon.
“Ini hanya bikin ribet. Padahal, pelaku seni di Kabupaten Cirebon tidak dinaungi oleh Disbudparpora,” paparnya.
Selain itu, pihaknya juga meminta kepada dewan untuk memaparkan zona dari masing-masing wilayah. Karena, larangan untuk manggung, untuk berkreasi, tetap ditutup. Sementara, para seniman menggantungkan hidup dari hasil kreasinya. Ketika aktivitas manggung tidak ada, pemasukan pun tak ada. “Secara finansial, kami rugi. Karena itu, kami minta izinnya dibuka seluas-luasnya,” imbuhnya.
Ia mengancam, jika panggung seniman belum juga dibuka oleh pemerintah daerah, pihaknya akan melakukan aksi demonstrasi yang lebih besar lagi.
“Kami jamin, akan menaati aturan. Menerapkan protokol kesehatan secara ketat ketika panggung seniman kembali dibuka. Insya Allah, masalah protokol kesehatan kita siap laksanakan,” pungkasnya. (sam)