Yuningsih: Pemerintah Desa Tidak Usah Khawatir
CIREBON – Banyaknya desa di Kabupaten Cirebon yang mengeluh karena berkurangnya jumlah penerima bantuan sosial (bansos) Provinsi Jawa Barat, tidak ditanggapi serius anggota dewan. DPRD Provinsi Jawa Barat mengklaim bahwa penerima bansos di Kabupaten Cirebon tetap banyak.
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Hj Yuningsih menyebut bahwa penerima bansos provinsi tahap ketiga di Kabupaten Cirebon mengalami penambahan. “Bukan berkurang, justru penerima bansos provinsi malah bertambah,” ujarnya, kemarin.
Penerima bansos provinsi tahap ketiga di Kabupaten Cirebon naik 52 ribu kepala keluarga (KK). “Untuk tahap kedua itu, bansos provinsi ada 29 ribu KK. Nah tahap ketiga, naik hampir dua kali lipat, yakni 52 ribu KK,” tuturnya.
Yuningsih mengatakan, meski ada yang mengeluh berkurangnya penerima bansos provinsi, itu tidak semuanya terjadi di desa. “Mungkin memang ada desa yang berkurang jumlah penerimanya. Tapi banyak juga desa yang justru mengalami penambahan penerima bansos provinsi,” ujarnya.
Yuningsih meminta, pihak desa tidak usah khawatir terkait kapan waktu pemberian bansos Provinsi Jawa Barat. “Banyak juga kuwu yang mempertanyakan kapan bantuan provinsi akan turun. Saya bisa pastikan tidak sampai akhir bulan Oktober, bansos provinsi akan turun,” tuturnya.
Saat ini, proses di tingkat Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah selesai. “Sekarang sudah di tangan PT Pos untuk bisa segera dibagikan. Mungkin dalam beberapa hari ke depan sudah mulai dibagikan kepada para penerima,” terangnya.
Sekretaris Desa Gebang Kulon, Nurhadi ST mengatakan, bansos Provinsi Jawa Barat tahap ketiga dibagikan hari ini (16/10). “Rencananya dibagikan besok di kantor pos,” ujarnya, kemarin.
Pihaknya sangat menyayangkan karena mengalami pengurangan penerima. “Sekarang cuma dapat 58 KK (kepala keluarga). Padahal tahap kedua itu ada 67 KK penerima bansos,” terangnya.
Menurut Nurhadi, setiap tahap pada bansos provinsi selalu mengalami penyusutan penerima di desanya. “Tahap satu ada 130 KK yang menerima. Tahap dua ada 67 KK. Sekarang tahap ketiga kembali berkurang menjadi 58 KK,” tuturnya.
Banyaknya penerima bansos yang hilang tersebut, membuat desa harus putar otak untuk mengatasinya. Pihak desa merasa khawatir ada penerima protes karena tidak mendapat bansos pada tahap ketiga. Tapi pada tahap sebelumnya mendapat bansos.