CIREBON – Kekosongan jabatan di sejumlah posisi masih belum dapat tertanggulangi. Sampai Oktober, sudah terdapat 56 kursi kosong di jenjang eselon III, dan IV. Kondisi ini tidak terlepas dari promosi lewat open bidding maupun pejabat yang masuk usia pensiun.
Awalnya, Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH merencanakan pelantikan pejabat bersamaan dengan hasil seleksi open bidding. Sebab, pengisian jabatan kosong di eselon II secara otomatis membuat 4 posisi di eselon IIIa mengalami kekosongan.
Namun, rencana itu urung dilakukan. Bahkan hingga kemarin masih belum ada informasi lanjutan. Kabarnya, mutasi tertunda karena ada satu posisi yang perlu izin gubernur. Dan sampai sekarang belum ada jawaban.
Posisi yang dimaksud kemungkinan besar camat. Sehubungan dengan Edi Siswoyo yang merupakan Camat Pekalipan promosi menjadi kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi mengungkapkan, belum bisa memberikan kepastian kapan kursi jabatan eselon III dan IV bisa diisi. Sebab, masih disusun dan diinventarisasi jabatan yang kosong. Mengingat pada 1 Oktober ada juga yang memasuki usia pensiun. “Kita tunggu saja nanti,” kata Agus, kepada Radar Cirebon, Minggu (18/10).
Rotasi dan mutasi, kata dia, masih menunggu sinyal dari walikota. Ketika sudah ada perintah, maka langsung disiapkan oleh tim. Termasuk Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD).
Informasi yang dihimpun Radar Cirebon, posisi yang kosong pada eselon III A 8 orang, eselon IIIB 12 orang, eselon IV A 23 orang, dan eselon IV B 13 orang. Lantaran jumlahnya cukup banyak dan tidak memungkinkan dilantik di Ruang Adipura, kabarnya pengucapan sumpah jabatan dilakukan secara daring.
Di lain pihak, Ketua Komisi I DPRD, Imam Yahya mengaku, dalam rapat bersama Badan Kepegawaian Pendididikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) sebenarnya sudah dibahas terkait rotasi dan mutasi. Bahkan sudah mengingatkan agar segera mengisi kekosongan kursi jabatan di eselon III dan IV. “Saya kira ini mesti bisa segera diisi. Jumlahnya banyak sekali, khawatir nantinya kinerja terganggu,” kata Imam.