KUNINGAN-Musibah terbakarnya rumah dan lahan di beberapa wilayah di Kabupaten Kuningan sering terjadi selama musim kemarau. Pemerintah Desa Dukuh Picung, Kecamatan Luragung, menyikapinya dengan menggelar simulasi penanganan kebakaran sebagai upaya antisipasi.
Bertempat di Aula Balai Desa Dukuh Picung, kegiatan pelatihan penanganan kebakaran menghadirkan langsung petugas Damkar Kabupaten Kuningan, Sabtu (17/10). Diikuti 100 peserta yang terdiri dari perangkat desa, karang taruna, ibu-ibu PKK, petugas Linmas dan perwakilan masyarakat.
Pelatihan pemadam kebakaran dibagi dalam dua sesi. Yang pertama, para peserta mendapatkan materi tentang dasar-dasar hukum proteksi kebakaran dan tips penanganan kebakaran secara manual. Sesi kedua dilanjutkan di luar ruangan yaitu simulasi penanganan kebakaran secara tradisional menggunakan kain basah dan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR).
Di sesi pertama, Plt Kepala UPT Damkar Kuningan Mh Khadafi Mufti memberikan contoh teknik sederhana menangani kebakaran yang diakibatkan oleh kebocoran tabung gas. Selain itu, Khadafi juga membagikan tips dan trik menggunakan tabung gas sehingga tidak sampai berisiko terjadi kebakaran.
Selanjutnya perangkat desa dan warga juga diajarkan teknik pemadaman api secara manual menggunakan karung basah dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di luar ruangan. Dengan mengenakan pakaian anti api milik Damkar Kuningan, satu per satu peserta pelatihan mempraktikkan pemadaman api yang berkobar di dalam tong menggunakan dua metode tadi atas petunjuk dan arahan petugas Damkar. Tak terkecuali Kepala Desa Dukuh Picung Irianto yang turut hadir dalam kegiatan pelatihan simulasi tersebut ikut mempraktikkan memadamkan api.
“Ternyata tabung gas tidak menakutkan seperti yang selama ini banyak dibicarakan. Dengan teknik sederhana, ternyata kebakaran yang diakibatkan oleh kebocoran tabung gas bisa dilakukan dengan mudah,” ungkap Irianto.
Irianto mengatakan, kegiatan pelatihan simulasi ini merupakan salah satu upaya Pemdes Dukuh Picung untuk melatih kemampuan perangkat desa dan petugas Linmas juga masyarakat dalam mengatasi musibah kebakaran. Dia berharap, dengan pengetahuan yang sudah didapat tersebut kemudian bisa diserap dan diterapkan apabila terjadi kebakaran di lingkungannya sehingga bisa teratasi sejak dini.