“Tim penilai ini pertama dari perguruan tinggi dan media. Dari ITB, UNPAD, dan dari Jawa Pos. Tim penilai ini kompeten karena mereka juga sudah beberapa kali menjadi tim penilai, bukan hanya di kami di pemerintah daerah termasuk juga di pemerintah pusat,” ucapnya.
Nantinya, kata Asep, inovasi terbaik KIJB 2020 akan diikutsertakan dalam kompetisi serupa di tingkat nasional.
“Jadi kalau dulu ketika ada kompetisi inovasi tingkat nasional, siapa pun boleh masuk. Tapi mulai tahun depan kita akan mulai polanya pola seleksi dari daerah dulu. Jadi yang terbaik dari daerah, termasuk dari kabupaten/kota dan provinsi, baru kita kirimkan ke tingkat pusat,” katanya. (mid)