KUNINGAN – Sepekan yang lalu Kuningan diumumkan sebagai 1 dari 3 daerah di Jabar yang berzona merah, sebagai akibat dari terus melonjaknya kasus positif Covid-19. Kini warga sedikit lega, karena Kuningan kembali ke zona oranye per Senin (19/10).
Kembalinya status dari zona merah ke oranye, tidak terlepas dari kerja keras berbagai pihak, termasuk para petugas di lapangan, sehingga lonjakan angka positif Covid-19 tidak terjadi lagi di Kuningan. Hal ini juga diperkuat dengan semakin bertambahnya santri dan pegawai Pondok Pesantren Husnul Khotimah (HK) yang sembuh.
Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kuningan H Agus Mauludin SE, membenarkan penurunan status Covid-19 di Kuningan dari zona merah yang berisiko tinggi, ke zona oranye yang berisiko sedang. Agus pun berharap seminggu kemudian akan ada penurunan angka positif, sehingga dari zona oranye kembali ke zona kuning.
“Kami sepakat bahwa kita harus menekan dalam satu minggu ini untuk menurunkan zonasi di Kuningan. Alhamdulillah per hari ini (kemarin, red) Kuningan sudah kembali ke zona oranye. Tentunya setelah satu minggu kemarin kita sudah bekerja keras dan kami apresiasi, berhasil menurunkan tempo kewaspadaannya menjadi kembali ke zona oranye. Mudah-mudahan satu minggu ke depan kita bisa kembali ke (zona) kuning,” harap Agus, saat diwawancarai sejumlah media di Crisis Center Satgas Penanganan Covid-19 Kuningan, kemarin (19/10).
Di samping hasil kerja keras, kata Agus, juga dari tim satgas kerja sama dengan semua pihak, termasuk masyarakat. Terutama juga kerja sama dengan Ponpes HK. Ia berterima kasih karena kerja sama dengan ponpes tersebut cukup baik, sehingga santri yang sembuh juga cukup banyak.
“Kita masih disiplin untuk melokalisir wilayah pesantren tersebut. Ini hasil kerja sama dengan pihak pesantren, yang dipulangkan juga sudah cukup banyak, dari 3.600-an santri, sudah ada 2.700-an yang dipulangkan, sisanya 131 yang masih isolasi, itu pun kondisinya semakin membaik,” jelas Agus.
Ia kembali menjelaskan, untuk santri dan pegawai HK yang sembuh, saat ini sudah ada penambahan. Dari yang pertama sembuh 135 orang, bertambah 204, sehingga kini total sudah ada sebanyak 339 yang sembuh.