Di sisi lain, PT Bio Farma juga tengah mempersiapkan uji praklinik dan uji klinik vaksin Merah Putih, buatan dalam negeri. Pengujian dilakukan dilakukan jika prototipe vaksin atau bibit vaksinnya sudah didapatkan dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman pada 2021.
“Nanti bulan Januari atau Februari 2021 kami sudah bisa mendapatkan prototipe vaksinnya. Dan prototipe itu nanti akan diserahkan ke Bio Farma untuk dilakukan proses lebih lanjut, ada upscaling, uji praklinik, kemudian nanti ada uji klinik fase 1, 2 dan 3,” kata Corporate Secretary PT Bio Farma, Bambang Heriyanto.
Bio Farma akan melakukan upscaling atau formulasi vaksin agar bisa disiapkan untuk uji praklinik pada hewan dan uji klinik pada manusia.
Vaksin Merah Putih adalah vaksin yang bibit vaksinnya diteliti dan dikembangkan oleh institusi di Indonesia. Secara khusus menggunakan isolat virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 yang bersirkulasi di Indonesia. Sejauh ini, kemajuan pengembangan Vaksin Merah Putih yang dilakukan Eijkman sudah mencapai 55 persen dari skala laboratorium.
Dijelaskannya, Bio Farma dan Lembaga Eijkman berada dalam satu konsorsium vaksin nasional yang bekerja sama untuk menciptakan Vaksin Merah Putih untuk mencegah Covid-19. Pemerintah Indonesia mengedepankan dan menaruh perhatian besar pada penelitian dan pengembangan Vaksin Merah Putih dalam rangka mewujudkan kemajuan dan kemandirian bangsa akan vaksin.
Pengembangan Vaksin Merah putih juga sebagai bagian dari upaya untuk penyediaan vaksin Covid-19 bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Indonesia sendiri memerlukan vaksin Covid-19 sebanyak 340 juta dosis dalam kurun waktu setahun atau untuk sekitar 60 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. (gw/fin)