INDRAMAYU – Relawan yang menamakan diri “Pasukan Ketu” siap untuk memenangkan pasangan calon bupati dan wakil bupati Indramayu nomor urut 1, Sholihin-Ratnawati (Sholawat).
Relawan khusus ini disebut “Pasukan Ketu” karena mereka dibekali dengan atribut yang khas. Selain berseragam kaos biru Demokrat bertuliskan ‘Sholawat’, juga seluruhnya memakai topi ketu atau caping yang biasa dipakai para petani saat pergi ke sawah atau ladang.
Sekitar 50 relawan yang menamakan diri “Pasukan Ketu” berikrar siap memenangkan pasangan yang diusung PKB, Demokrat, PKS, Hanura dan PPP ini dengan cara berkeliling kampung menyapa rakyat. Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok, yang setiap kelompoknya berjumlah 11 orang.
Tugas mereka adalah berkeliling kampung menyalami siapa saja yang ditemuinya dari rumah ke rumah yang padat penduduknya, sambil meminta izin untuk menempel stiker ‘Sholawat” nomor urut 1 di rumah-rumah penduduk.
Calon wakil bupati pasangan Sholawat, dr Hj Ratnawati, usai melepas para relawan tersebut, di Desa Dukuhjeruk Kecamatan Karang Ampel, Kabupaten Indramayu, Selasa (20/10), mengaku terharu dan senang melihat militansi relawan yang siap blusukan dari kampung ke kampung.
“Terus terang, perasaan saya bercampur, antara terharu, senang dan bangga, dengan semangat para relawan ini. Terima kasih, kepada semua teman-teman. Termasuk kepada ade-ade yang sebagian besar milenial ini, atas keseriusan dan kesungguhannya untuk ikut mengawal terjadinya perubahan di Indramayu menjadi makin baik, dengan cara memenangkan pasangan Sholawat melalui Pilkada Desember 2020 nanti,” ungkap Ratna di hadapan para relawan.
Kepada para relawan, Ratnawati berpesan, agar seluruh relawan bisa benar-benar menjaga etika dan sopan santun pada setiap kali menyapa rakyat. “Pesan saya, jaga sopan santun. Sapa mereka dengan senyum dan ketulusan sebagaimana juga rakyat menyapa kita dengan tulus. Jangan ada kesan sombong dan arogan, karena kalian adalah duta-duta kami yang akan ikut menentukan baik buruk persepsi publik tentang para calon,” tegasnya.
Menurut Ratna, kemasan program sosialisasi dengan cara seperti itu diharapkan bisa membantu pengetahuan publik, baik tentang pelaksanaan Pilkada pada 9 Desember mendatang, maupun tentang pasangan yang harus dipilihnya, yaitu pasangan Sholawat. Hal ini dilakukan mengingat berbagai keterbatasan dirinya sebagai calon untuk bisa menyapa seluruh rakyat Indramayu.