KUNINGAN–Bupati H Acep Purnama SH MH memperingati Hari Santri Nasional (HSN) di halaman Setda Pemkab Kuningan, Kamis (22/10). Peringatan HSN ke-6 ini dikemas dengan upacara bersama puluhan santri maupun pengurus pondok pesantren di Kabupaten Kuningan. Tak hanya Bupati Acep, hadir pula Wakil Bupati HM Ridho Suganda SH MSi, Sekda Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi, Ketua MUI Kuningan, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama, Forkopimda hingga tokoh agama. Bahkan sejumlah santri mendapat penghargaan dari pemerintah daerah, atas prestasi terbaiknya di sejumlah lomba pada rangkaian momentum HSN.
Sejumlah perlombaan itu di antaranya Lomba Cerdas Cermat juara I diraih SMA Negeri 2 Kuningan, juara II disabet MAN 1 Kuningan dan juara III didapatkan MA NU As-Syukuriyah. Kemudian Lomba Audisi Dakwah Nusantara kategori putra juara I M Ali Candra, juara II Hamdan Mubaroq dan juara III Dandi Nur Hidayah. Selanjutnya Lomba Audisi Dakwah Nusantara kategori putri juara I Maulani Mubarok, juara II Bunga Adelia Utami dan juara III Syifa Nur Bani Hawa.
Dalam sambutan Menteri Agama yang dibacakan Bupati H Acep Purnama menyampaikan, mengenai Rancangan Peraturan Presiden dan Rancangan Peraturan Menteri Agama sebagai regulasi turunan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren yang telah memberikan afirmasi, rekognisi dan fasilitasi terhadap pesantren dalam melaksanakan fungsi pendidikan, fungsi dakwah dan fungsi pemberdayaan masyarakat. Secara khusus, tema Santri Sehat Indonesia Kuat tahun ini diangkat berdasarkan fakta bahwa dunia internasional tak terkecuali Indonesia, kini tengah dilanda pandemi global Covid-19.
“Tema ini adalah jawaban dari komitmen kita bersama dalam mendorong kemandirian dan kekhasan pesantren. Saya yakin, jika santri dan keluarga besar pesantren sehat, bisa melewati pandemi Covid-19 ini dengan baik, insya Allah negara kita juga akan sehat dan kuat,” sebut bupati.
Sementara itu, Ketua PC NU Kuningan KH Aminudin SHI MA berharap agar menjadikan Hari Santri Nasional sebagai momentum pelajaran. Jadikan jiwa santri sebagai inspirasi bagi kehidupan dan kemurahan hati dalam kehidupan sehari hari. “Santri dalam huruf arab yaitu sin, nun, ta dan ra. Jiwa santri selalu tunduk dan patuh menerima apa yang diperintahkan oleh para kiainya. Resolusi jihad yang dikumandangkan bisa digetarkan dan bisa membawa santri untuk bisa memperjuangkan negeri kita yang kita cintai. Karena jiwa santri sami’na wa ata’na, jiwa inilah yang harus kita pegang teguh,” tutupnya. (ags)