CIREBON – Rencana awal mutasi rotasi akan digelar hati Jumat (23/10), ternyata batal digelar. Atas berbagai pertimbangan, agenda tersebut ditunda. Bahkan ada kemungkinan baru dilaksanakan awal November.
Meski ada juga informasi yang menyebutkan bahwa penundaan mutasi hanya terhitung hari. Besar kemungkinan sudah terlaksana sebelum long weekend Maulid Nabi Muhammad SAW.
Kendati demikian, Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH menyebut bahwa pembatalan agenda mutasi murni karena belum selesainya penyusunan pergeseran posisi.
Pada helatan kali ini, pergeseran posisi cukup banyak. Sehingga tim penilai kinerja sedang memproses, mulai dari eselon IIIa dan IV b. Tahap awal, sudah diinventatisir, baru setelah itu dilakukan rekam jejak, setelah itu baru kinerja. Dan selanjutnya, dilihat mana yang mendapatkan prioritas. “Ini memang subjektif. Masing-masing tim memandang berbeda. Dan inilah yang sering terjadi perdebatan,” kata walikota.
Pihaknya tidak menampik dan tidak menutup kemungkinan awal November baru diumumkan rotasi mutasi. Apalagi situasinya sedang seperti ini. “Kemarin saya mengikuti. Di tim penilai kinerja masih muncul dalam perdebatan,” tandasnya.
Penentuan pergeseran pejabat dan promosi memang berawal dari usulan dinas. Yang kemudian digodok oleh tim Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat). Kendati begitu, ada juga perorangan yang usul untuk dapat promosi.
“Rata-rata yang mengusulkan diri sendiri bukan geser tapi promosi. Diterima tau tidak, ya garis tangan,” selorohnya.
Walikota tak mempermasalahkan ada ASN yang mengusulkan diri promosi. Sebab, bisa saja tidak terpantau oleh atasannya. Juga tidak masuk dalam usulan yang disampaikan kepala dinas. Yang terpenting, usulan disampaikan sesuai salurannya. “Saya kira tidak tabu mengusulkan diri sendiri kalau merasa mampu. Terlepas dikabulkan atau tidak,” pungkasnya. (abd)