CIREBON – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon mendistribusikan pelaksanaan swab test masal di masyarakat kepada puskesmas-puskesmas. Hal ini untuk mempercepat proses testing kepada masyarakat, serta mempercepat penyerapan alokasi swab test yang masih tersisa ribuan unit menjelang akhir tahun.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr H Edy Sugiarto MKes menjelaskan, selama ini pelaksanaan swab test masal selalu terpusat di tingkat kota. Dilakukan hampir setiap hari di Gedung Diklat BKKBN. Ke depan, swab test terpusat di BKKBN tetap ada, tapi puskesmas juga diberi wewenang alokasi melakukan sendiri swab test di wilayah kerjanya.
“Setiap puskesmas kita beri kuota 373 unit, dikali 22 puskesmas, jadi total ada 8.206. Kalau untuk di BKKBN tetap ada, hanya saja kuotanya per hari dibatasi 100 pieces sampai akhir tahun,” ujarnya.
Menurutnya, pelaksanaan swab test yang tetap digelar di Gedung Diklat BKKBN berlangsung setiap hari Senin dan Kamis. Sedangkan di puskesmas-puskesmas bisa dilakukan pada Jumat atau Sabtu.
Petugas di puskesmas sudah dianggap mampu untuk melaksanakan proses pengambilan sampel spesimen lendir peserta swab test untuk dimasukkan ke dalam virus transport media (VTM). Sampel tersebut akan diuji di laboratorium Pollymerase Chain Reaction (PCR) Rumah Sakit Daerah Gunung Jati, atau di Rumah Sakit Pelabuhan.
Sasaran dari swab test masal di tingkat puskesmas diutamakan adalah warga yang kontak erat. Misalnya, ada warga yang salah satu anggota keluarganya terkonfirmasi positif Covid-19, kemudian anggota keluarga lainnya yang kontak erat menjadi prioritas untuk dilakukan swab testing.
Selain itu, sasaran prioritas lainnya adalah tenaga kesehatan yang juga betugas langsung di garda terdepan dalam proses surveilence ketika ditemukan warga terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah kerja puskesmas tersebut.
Menurutnya, sebaran warga yang kontak erat dengan pasien positif memang tidak sama di setiap wilayah kerja puskesmas-puskesmas. Untuk itu, diharapkan, jika di satu puskesmas terdapat warga kontak erat yang membludak jumlahnya, bisa disuport alokasi swab test masal dari puskesmas terdekat, atau dari puskesmas yang sedang nihil kasus. (azs)