CIREBON – Taekwondo Indonesia (TI) Kota Cirebon memutuskan untuk kembali berlatih. Meski saat ini pandemi Covid-19, TI terus berupaya menyesuaikan diri. Pembinaan atletnya terus bergulir di tengah pandemi.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) TI Kota Cirebon, Suwiriyadi, menjamin, program latihan atlet tidak mengabaikan protokol kesehatan. TI berusaha untuk beradaptasi. Arena latihan rutin disemprot disinfektan. Pembatasan jumlah atlet di setiap sesi juga dilakukan. Pengecekan suhu dan mencuci tangan pakai sabun jadi hal wajib sebelum memasuki arena.
“Sejak awal kemunculan Covid-19 di Indonesia, kami terus megikuti perkembangannya. Berusaha membaca situasi. Kemudian kami merasa bahwa keadaan ini akan berlangsung lama, sementara program pembinaan atlet tidak bisa diabaikan begitu saja,” ujar Suwiriyadi, kemarin.
TI Kota Cirebon juga menjadi yang pertama di Jawa Barat yang melaksanakan Uji Kenaikan Tingkat (UKT) di masa pandemi. UKT digelar pada bulan Agustus. Pesertanya hanya 174 atlet. Itu rekor terbaru. Jumlah peserta paling sedikit sepanjang pelaksanaan UKT yang biasanya tidak pernah kurang dari 300-an atlet.
Jumlah peserta yang merosot drastis tidak jadi soal. Rencana TI jalan terus. Protokol kesehatan pun dipersiapkan. Peserta, penguji dan seluruh panitia dibekali dengan face shield. “Alhamdulillah kegiatan itu pun berjalan dengan lancar. Bagi kami, itu upaya untuk tidak kalah di tengah pandemi,” kata Suwiriyadi.
Optimisme memang menjadi modal penting di dunia olahraga. Bukan taekwondo saja yang menerapkannya. Gulat, atletik, tinju, futsal dan bola voli pun menjadikannya trigger untuk terus memaksimalkan program latihan di tengah pandemi.
“Bukan berarti kami mengabaikan fakta adanya virus Corona,” kata pelatih atletik Kota Cirebon, Tunda Dodo.
“Dengan latihan, kebugaran tetap terjaga. Tentu dengan asupan makanan yang bagus dan tambahan vitamin juga. Di samping itu, kami pun berusaha sebisa mungkin menjaga diri. Menerapkan sejumlah kebiasaan baru seperti anjuran pemerintah,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Ketua II KONI Kota Cirebon, Eka Madya mengatakan, KONI tidak ingin kawasan olahraga menjadi kluster penyebaran Covid-19. Dia bersyukur, hingga sejauh ini hal yang sangat dikhawatirkannya itu tidak terjadi.