SUMBER – Kelangkaan pupuk di Kabupaten Cirebon secara bertahap diklaim mulai teratasi. Saat ini, kuota yang tersedia sudah sesuai dengan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK). Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Dr Ir H Ali Efendi saat dihubungi Radar Cirebon, kemarin (23/10). Menurutnya, untuk pupuk, sudah ada tambahan sesuai dengan kebutuhan petani dalam usulan RDKK.
“Kondisi kelangkaan pupuk saat ini sudah sesuai dengam usulan RDKK. Sudah ada tambahan sehingga secara perlahan, kelangkaan pupuk bisa kita atasi,” ujarnya.
Saat ini, menurut Ali, meski ketersedian air cukup karena musim hujan, namun, di beberapa wilayah, pertanian berganti komoditi tanam. Dari lahan pertanian sawah ke holtikultura dan komoditi lainnya. “Ada yang tadinya sawah, sekarang berganti ke holtikultura seperti bawang dan cabai,” imbuhnya.
Untuk luas lahan pertanian yang saat ini berganti ke tanaman holtikultura seperti bawang dan cabai, sebanyak 600 hektare. Untuk jagung manis seluas 400 haktare.
“Mudah-mudahan capaian hasil pertanian kita tahun ini lebih baik dari sebelumnya. Apalagi sekarang pupuk sudah tersedia sesuai dengan RDKK,” ungkapnya. (dri)