YOUTUBER tak lagi sekadar hobi. Sejak melambungkan nama-nama tenar seperti Atta Halilintar, Raditya Dhika, Edho Zhell dan lainnya, menjadi YouTuber kini merupakan profesi yang paling diminati. Bukan sesuatu yang aneh. Pasalnya, ketenaran dan materi berlimpah adalah buah manis dari yang mereka dapatkan dari YouTube.
Ya, Saat ini profesi yang menjadi idaman bukan lagi menjadi dokter, polisi atau pilot. Seiring perkembangan teknologi dan informasi yang semakin masif, profesi YouTuber pun kerap disebut oleh anak kecil begitu ditanya apa cita citanya. Orang tua pun tak lagi resah dengan cita-cita yang kedengarannya mengada-ada itu.
Fatnur (21) adalah mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Kota Cirebon. Ia mengaku berharap bisa menjadi seperti Atta Halilintar, YouTuber favoritnya. Kesuksesan Atta seolah memotivasi dirinya untuk menjadi seorang YouTuber.
Beberapa video telah dia upload di akun YouTubenya. Bermodalkan kamera ponsel, ia merekam aktivitasnya saat jalan jalan ke objek wisata. Dengan video tersebut, ia berharap akan bisa menarik banyak orang untuk menonton. Pun juga akan banyak pengguna YouTube yang subscribe ke akun YouTubnya. Namun ternyata, harapan itu masih jauh panggang dari api. “Sudah upload beberapa video, tapi yang melihat cuma sedikit. Yang subscribe juga baru hitungan jari,” ujarnya.
Ia mengaku patah arang untuk menjadi YouTuber. Ternyata apa yang ia bayangkan sebelumnya sangat jauh berbeda. “Dikira mah enak kerjanya, cuma upload video, banyak yang lihat dan dibayar sama google,” ungkapnya.
Ya, ternyata untuk menjadi seorang YouTuber tak mudah seperti yang Fatnur dan banyak anak muda lain bayangkan. Seiring dengan banyaknya pengguna, Google pun semakin memperketat aturannya. Mendapatkan uang dari YouTub tak semudah dulu. Kini, syarat agar akun YouTube bisa dimonetisasi setidaknya harus memiliki minimal 1.000 subcriber dan 4.000 jam tayangan. Sesuatu yang tidak mudah tentunya. Khusunya untuk pengguna pengguna baru.
Selain itu, adapula sederet aturan lain seperti hak cipta, dan aturan terkait konten yang salah-salah membuat akun YouTube rentan di-banned atau dilarang, sehingga tak bisa menghasilkan uang. Meskipun tak dapat dipungkiri, jika aturan aturan yang dibuat oleh YouTube juga sangat penting untuk melindungi karya milik seorang pembuat konten atau content creator. (khoirul anwarudin)