CIREBON – Bioskop di Kota Cirebon tutup sementara sejak bulan Maret 2020 lalu. Sampai Oktober, belum ada kepastian kapan sarana hiburan ini bakal dibuka lagi. Selama itu pula para pegawai tetap bekerja, tanpa ada film yang diputar.
Kursi–kursi berwarna merah sudah berbulan-bulan tak dipakai penonton. Tak ada film yang diputar. Hanya ada beberapa pekerja yang rutin bersih-bersih. Sebagian lagi memasang penanda social distancing di kursi. Sementara karyawan di bagian tiket dan food and beverage menyibukkan diri dengan mengelap furnitur dan perlengkapan lainnya.
Aktivitas itu, nyaris terus berulang. Dipersiapkan dan dipersiapkan lagi. Kalau-kalau bioskop sudah boleh kembali dibuka. Meski tak diketahui kapan waktu itu benar-benar datang. Pegawai bioskop tak benar-benar libur. Mereka menerapkan sistem shift dan masuk bergantian setiap dua atau tiga hari sekali. Meski datang ke tempat kerja, namun mereka hanya bertugas kurang lebih 3 jam saja.
Manajer Operasional XXI Grage Mall Cirebon, Iing Santosa mengatakan, pihaknya sudah mencoba membuat formulasi protokol kesehatan di bioskop. Formulasi tersebut juga telah ditinjau langsung oleh Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (DKOKP). Hanya saja, sampai saat ini pihaknya menyadari untuk membuka kembali bioskop, belum ada rekomendai dari Satuan Tugas (Satgas) Covid-19.
“Intinya protokol kesehatan sudah siap, sudah diverifikasi DKOKP. Termasuk menindaklanjuti beberapa catatan hasil evaluasi saat dilakukan verifikasi itu,” ujar Iing, kepada Radar Cirebon, belum lama ini.
Dia menyebutkan, formulasi protokol yang wajib bagi penonton diantaranya memakai masker, cek suhu sebelum pembelian tiket, cek suhu sebelum masuk studio, dan suhu tubuh 37 derajat celcius dilarang masuk.
Pengelola juga akan menyediakan hand sanitizer, jaga jarak antrean, jaga kontak, pembelian diutamakan online, kapasitas 50 persen, tempat duduk seling satu kursi, dan lain sebagainya.
“Nanti setelah show terakhir, seluruh area studio dan area bioskop disemprot cairan disinfektan setiap malam,” ujarnya.
Dengan tambahan waktu yang lebih panjang tersebut, pemutaran film di setiap studio juga otomatis berkurang. Di waktu normal, satu judul film yang bedurasi 2 jam, bisa diputar sebanyak 4 kali dalam sehari.