“Banyak produk kerajinan yang kita hasilkan. Mulai furniture, lampu hias, piranti saji, vas bunga, hiasan dinding dan lain-lain,” jelasnya.
Produk kerajinan kulit kerang buatan Istana Kerang pun, tidak hanya membanjiri wilayah Cirebon saja. Bahkan sudah merambah banyak wilayah di Indonesia, bahkan sudah mendunia. Hal ini tentu merupakan kebanggaan tersendiri bagi Cirebon. Karena ada produk lokalnya yang mampu bersaing dengan produk-produk dari luar negeri.
“Kami mendapatkan bahan baku dari berbagai daerah di nusantara. Supplier-nya dari Sabang sampai Merauke,” katanya.
Untuk kegiatan produksi, pihaknya bisa melibatkan sampai 300 orang untuk memenuhi pesanan yang setiap bulannya sekitar enam kontainer. Lagi-lagi, kiprah Istana Kerang yang sudah ada sejak tahun 2000 tersebut, diganjar banyak penghargaan.
Ada Penghargaan Primaniyarta Kemenperin 2011, Penghargaan The Best Executive dari Asian Program Consultant 2012, Penghargaam Presiden RI dalam pemilihan Indonesia Goods Design 2011, penghargaan Sidakarya Gubernur Jawa Barat, Penghargaan Wanita Inspiratif Majalah Kartini, penghargaan atas kualitas dan produktivitas 2013.
“Sekali lagi, capaian ini tentu bukan tanpa kendala. Tapi kami melihat kendala ada, tantangan yang harus dihadapi dan yakin bisa diatasi,” ucapnya.
Saat ini, sambung Nur Handiah, pihaknya masih menghadapi beberapa persoalan terkait pengembangan usaha tersebut. Yakni keterbatasan tenaga kerja terampil siap pakai. Minimnya bantuan memperoleh kesempatan pameran, adanya ekspor bahan baku kulit kerang mentah secara besar-besaran.
“Untuk produksi sekarang tentu ada penurunan, karena ada pandemi. Banyak wilayah tujuan di dalam negeri sempat melakukan PSBB atau luar negeri yang sempat lockdown,” ungkapnya. Â (*)