ASTANAJAPURA – Dalam menghadapi musim penghujan, stok kebutuhan pangan seperti beras, bakal aman. Hal itu akibat dari masih adanya sisa stok gabah hasil panen pada musim tanam terakhir tahun 2020.
Menurut salah satu pengusaha penggilingan beras, Junaedi (50), stok gabah sampai dengan saat ini masih aman. Bahkan, sampai dengan bulan Februari 2021, stok masih ada. “Insya Allah stok gabah masih aman,” tuturnya, saat ditemui Radar Cirebon di lokasi penggilingan Desa Japura Kidul, Kecamatan Astanajapura, kemarin (29/10).
Disampaikan dia, efek penyebaran virus Covid-19 yang melanda Indonesia pada umumnya, ternyata tidak mengganggu pada dunia pertanian. Bahkan, sejak bulan April lalu, petani terus menanam padi dan hasilnya pun cukup baik.
“Justru dengan adanya Covid-19, beras impor berkurang dan imbasnya beras petani lokal menjadi primadona. Beruntungnya, hasil panen pun cukup melimpah,” ucapnya.
Meski demikian, masih adanya stok gabah di tingkat petani, tidak berdampak baik pada harga. Saat ini, harga gabah sudah mulai naik. “Sekarang harga gabah sudah Rp5.500 per kilogram, sebelumnya hanya Rp5.000 per kilogram,” paparnya.
Otomatis, dengan kenaikan harga gabah ini, akan berdampak pada kenaikan beras dari berbagai jenis. “Jelas, harga beras akan naik. Tapi, hal ini sudah biasa, kalau sudah memasuki musim panen harga akan kembali turun,” ungkapnya.
Dia berharap, situasi ini terus berjalan dengan baik, khususnya pada curah hujan. “Kalau curah hujannya normal, Insya Allah hasil tanaman padi pun akan berdampak baik,” pungkasnya. (jun)