CIREBON – Cuaca ekstrem diprediksi masih akan terjadi sampai Desember. Kondisi ini dipengaruhi fenomena La Nina. Karenanya, masyarakat diharapkan meningkatkan kewaspadaan.
Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Kota Cirebon mencatat, dalam sepekan terakhir setidaknya terjadi 3 kali peristiwa pohon tumbang. Peristiwa terakhir terjadi pada Sabtu (31/10) malam sekitar pukul 23.16 WIB. Pohon berjenis angsana tumbang dan menimpa 2 warung yang berada di Kawasan Stadion Bima.
Pohon dengan diameter 60 cm dan tinggi sekitar 12 meter itu juga menghalangi sebagian jalan, sehingga menyebabkan kendaraan yang melintas terhambat. Batang pohon baru bisa dipindahkan oleh petugas KPBD bersama petugas dari DPRKP, Dishub dan Satpol PP Kota Cirebon.
Selain pohon tumbang, cuaca ekstrem juga membuat beberapa ruas jalan tergenang. Berdasarkan pantauan, akibat hujan deras yang mengguyur Kota Cirebon beberapa ruas jalan tergenang seperti Jalan Cipto Mangunkusumo, Jalan Sutomo, Jalan Terusan Pemuda dan Jalan Rajawali Raya.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, potensi cuaca ekstrem perlu diwaspadai hingga bulan desember mendatang. Hal itu tak terlepas dari peristiwa La nina yang membuat curah hujan lebih tinggi dari biasanya.
Forecaster BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, Ahmad Faa Iziyn menyatakan, dampak dari fenomena La Nina yang melanda Pulau Jawa, khususnya wilayah Kota Cirebon hingga bulan Desember mendatang, termasuk dalam kategori lemah hingga sedang.
Namun demikian, BMKG tetap mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai dampak bencana yang ditimbulkan.
Faa Iziyn menjelaskan, La Nina merupakan fenomena alam yang terjadi karena meningkatnya suhu permukaan Samudera Pasifik timur dan tengah. Kemudian menyebabkan peningkatan suhu kelembapan pada atmosfer di atas perairan.
Hal itu mengakibatkan pembentukan awan dan meningkatkan curah hujan di kawasan tersebut. “Dengan adanya La Nina, menambah curah hujan lebih banya daripada biasanya. Di Pulau Jawa, diprakirakan pengaruh La Nina akan terjadi hingga bulan Desember mendatang,” ungkapnya.
Dikatakan Fa Iziyn, fenomena La Nina tersebut dapat menimbulkan beberapa bencana hidrometeorologi, diantaranya genangan air, banjir, banjir bandang, hingga tanah longsor.
Selain La Nina, faktor lain yang perlu diwaspadai adalah peralihan musim atau pancaroba dari musim kemarau ke musim penghujan. Musim pancaroba juga berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti angin kencang. Hujan lebat disertai angin kencang dan juga kilatan petir.