SUKAGUMIWANG-Ratusan ibu-ibu yang tergabunh dalam pengajian Jamiyah Hadiyu di Desa Bondan Blok Bangsal Kecamatan Sukagumiwang , sepakat memilih pasangan calon (paslon) Sholihin-dr Hj Ratnawati (Sholawat) pada Pilkada 2020 mendatang.
Mereka juga menyatakan kebulatan tekad untuk mengajak seluruh jamiyah desa setempat, untuk menyukseskan paslon nomor 1.
Salah seorang pengurus Jamiyah Hadiyu, Yuni (30) mengatakan, pihaknya menaruh harapan besar kepada figur paslon Sholihin-Ratnawati (Sholawat) yang peduli pada nasib rakyat kecil dan sangat menghargai kegiatan keagamaan di Bumi Wiralodra.
“Kami sangat senang dengan kehadiran Bapak Sholihin dan Ibu Ratnawati (Sholawat). Kami tidak menyangka jamiyah kami mendapatkan tamu kehormatan seperti beliau ini. Kami mendoakan semoga paslon Sholawat nomor urut 1 bisa terpilih memimpin Kabupaten Indramayu untuk 5 tahun mendatang,” ujarnya.
Menurutnya, masyarakat Indramayu membutuhkan seorang pemimpin seperti paslon nomor urut 1 yang memiliki karakter ramah dan religius. “Selain itu, Bapak Sholihin dan Ibu Ratnawati juga sangat peduli pada syiar keagamaan,” tambahnya.
Sementara itu, Cawabup dr Hj Ratnawati mengatakan, salah satu program yang digagas oleh paslon Sholawat, khusus untuk kegiatan keagamaan adalah kartu sakti atau kartu mulia bagi guru ngaji.
Dengan sebagian besar masyarakat Indramayu yang religius, ia ingin kesejahteraan guru ngaji di Kota Mangga lebih baik lagi.
“Kami sudah siapkan kartu mulia bagi para guru ngaji. Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan kesejahteraan semua guru ngaji di Indramayu juga bagi penceramah di majelis taklim,” ujarnya.
Dikatakan istri dari anggota DPR RI Ir H Herman Khaeron MSi (Hero) ini, profesi ustad dan guru ngaji sangat mulia karena mengajarkan pendidikan Alquran bagi anak dan pendidikan keislaman bagi para jamaah. “Oleh karena itu, kita harus memberikan penghargaan yang lebih tinggi lagi kepada mereka,” tuturnya.
Dijelaskannya, selain fokus kepada guru ngaji, juga akan memprioritaskan program bagi kaum duafa, dan fakir miskin melalui kartu sakti atau kartu mulia itu.
Pihaknya akan mendata seluruh guru ngaji, kaum duafa, dan fakir miskin, serta majelis taklim yang berada di wilayah Kabupaten Indramayu. “Kita akan berikan anggaran untuk bidang pendidikan keagamaan. Pendidikan agama adalah modal dasar untuk bisa memperbaiki akhlak dan moralitas warga Indramayu,” tandasnya.