Sementara Bupati Cirebon Drs H Imron MAg meminta Kemendag RI membantu para pelaku usaha atau eksportir di Kabupaten Cirebon, tak terkecuali para eksportir rotan yang menjadi salah satu komoditi andalan warga Kabupaten Cirebon.
Menurut Imron, ada beberapa kendala yang dihadapi para pelaku usaha atau para eksportir rotan. Di antaranya kesulitan mendapatkan bahan baku, persoalan pengiriman produk dan permodalan.
Menurut Imron, pada 2019 lalu, total jumlah komoditi ekspor dalam kontainer terkirim sebanyak 9.777 kontainer. Sebanyak 64,1 persennya adalah produk kerajinan rotan yang terdiri dari furniture, meubel, basket dan kerajinan rotan sintetis.
Untuk tahun ini, sampai periode September 2020 sudah terkirim 4.516 kontainer untuk sejumlah komoditi. “Rotan saat ini masih menjadi primadona. Ekspor kita paling besar ya untuk komoditi rotan. Pandemi ini tentu berdampak sangat besar. Ini karena sejumlah negara tujuan sempat melakukan lockdown. Otomatis ada penurunan, baik dari sisi kuota jumlah ataupun nilai. Tapi sekarang perlahan sudah mulai bangkit,” imbuhnya.
Ditambahkannya, pada 2019, total nilai ekspor dari mulai periode Januari sampai Desember 2019 sebanyak 163 juta USD. Sementara untuk jumlah nilai ekspor pada 2020 turun drastis. Saat ini untuk nilai ekspor dari periode Januari hingga September 2020 baru sekitar 59 juta USD.
TEKEN MOU
Selain melepas ekspor rotan, Kementerian Perdagangan bersinergi dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dalam menyediakan pembiayaan ekspor bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).
Sinergi ini diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) penyediaan dan pemanfaatan jasa layanan perbankan dalam rangka peningkatan ekspor. Penandatanganan dilakukan Direktur  Jenderal  Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag, Kasan dengan Direktur Hubungan Kelembangaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Sis Apik Wijayanto di Hotel Aston Cirebon.
Turut menyaksikan secara langsung Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dan Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) D James Rompas.
Mendag menyaksikan penyerahan secara simbolis pembiayaan ekspor dari perbankan kepada sebelas UKM berorientasi ekspor senilai Rp16,10 miliar. Pembiayaan ekspor tersebut diberikan oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.