INDRAMAYU – PT Mutiara Qonita Wisata Indramayu memberangkatkan puluhan jamaah umrah perdana yang sebelumnya sempat tertunda keberangkatannya. Penundaan itu karena Kerajaan Arab Saudi sendiri melakukan pelarangan karena pandemi Covid-19.
Kepala Cabang PT Mutiara Qonita Wisata Indramayu, H Rizqi Amali Rosyadi SPsi MIKom menjelaskan, kerajaan Arab Saudi saat ini membuka kembali pelaksanaan ibadah umrah bagi muslim se-dunia dan menjamin keamanan jamaah dari ancaman Covid-19 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Walaupun menerapkan protokol kesehatan ketat, namun tidak menyurutkan semangat jamaah umrah Mutiara Qonita Wisata untuk melaksanakan ibadah umrah. Mereka, hampir delapan bulan sempat tertunda dan sekarang kembali bisa beribadah umrah ke baitullah. Untuk umrah perdana, lanjutnya, memberangkatkan puluhan jamaah dengan aturan yang cukup ketat.
Dijelaskannya, para jamaah sebelum berangkat ke tanah suci, mereka terlebih dahulu harus bebas dari penyakit corona. Sesampainya di Arab Saudi, lanjutnya, mereka harus menjalani karantina dan setelah dinyatakan sehat dan negatif, baru bisa melaksanakan ibadah umrah.
“Kami merasa bersyukur, Kerajaan Arab Saudi sudah memperbolehkan jamaah umrah. Meski persyaratannya cukup ketat,” terangnya.
Salah satu jamaah, H Rizki Amali (35) mengatakan, dirinya adalah salah satu jamaah umrah Qonita Wisata yang beruntung bisa merasakan umrah perdana pasca pendemi.
“Saya merasa terharu dan tentu sangat bahagia bisa diundang menjadi tamu Allah SWT. Pasalnya tidak semua umat muslim bisa umrah di masa pandemi saat ini. Apalagi salah satu persyaratan umrahnya adalah pemberlakuan batasan usia yang diperbolehkan yakni usia 18 – 50 tahun,” ujar H Rizki.
Lebih lanjut, dikatakan Rizki, umrah pasca pandemi ini membuatnya sering melakukan karantina. Sehari sebelum bertolak ke Bandara Internasional Jeddah (Saudi Arabia), jamaah sudah dikarantina. Lalu setelah landing, jamaah disambut dengan pelayanan yang luar biasa. Para jamaah diberikan bunga, dijemput bus yang sudah disiapkan untuk menghantarkan jamaah ke hotel khusus karantina di Makkah selama 3 hari. “Tidak perlu khawatir. Di hotel karantina ini, kita akan mendapat pelayanan yang luar biasa. Hal terpenting adalah kita selalu mematuhi peraturan yang sudah dijelaskan,” tukasnya.