“Saat ini, swab test masal di Kota Cirebon telah dilakukan terhadap 8.722 sasaran, dan terjaring 540 yang terkonfirmasi positif,” ujarnya.
Sasaran testing ini juga telah diperluas tidak hanya terpusat di gedung diklat BKKBN. Tapi telah didistribusikan ke puskesmas-puskesmas. “Di BKKBN tetap ada hari Senin-Kamis. Jumat Sabtu di Puskesmas-puskesmas yang menyelenggarakan,” bebernya.
Selanjutnya, yang terjaring positif tersebut dilakukan tracing untuk menelusuri orang lain yang kontak erat, tahapan ini dinamakan tracing. Berikutnya, yang terjadi konfirmasi positif tersebut dilakukan isolating dan treatment, di fasilitas isolasi terpusat yang disediakan pemkot pada dua hotel bagi yang tidak bergejala hingga gejala ringan, serta di rumah sakit pemerintah dan swasta untuk yang bergejala sedang hingga berat guna diberi perawatan atau diobati.
“Program testing tracing isolating dan treatment ini juga direncanakan akan tetap kita adakan di tahun 2021 mendatang, kebutuhan angkanya sedang disusun. Tapi mungkin tidak sebesar yang sekarang (2020), karena tahun ini sebagian berasal dari BTT. Misalnya untuk sasaran swab masal, akan lebih diprioritaskan untuk yang kontak erat dan kalangan berisiko,” imbuhnya. (azs)