CIREBON – Pertemuan antara tim gubernur bersama Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) dan Pemerintah Kota Cirebon telah dilaksanakan. Dalam agenda itu, walikota menyampaikan usulan agar hibah tanah milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat di Kelurahan Argasunya-Kalijaga diberikan kepada UGJ.
Walikota ingin agar wilayah selatan berkembang ditunjang dengan kehadiran perguruan tinggi. Sebab, dengan pengembangan UGJ, secara tidak langsung Kota Cirebon juga akan terangkat.
“Betul sudah rapat informal, penjajakan dengan sahabat kepala dinas pendidikan (Provinsi Jabar),” ujar Azis, kepada Radar Cirebon, Jumat (6/11).
Dalam pertemuan itu, walikota mengaku menyampaikan kronologi kenapa Pemkot Cirebon lebih condong agar tanah di Argasunya dan Kalijaga bisa dihibahkan kepada UGJ. Bukan kepada Politeknik Manufaktur (Polman) Bandung. Sebab, UGJ sudah merintis jauh lebih dulu. Terutama saat mengupayakan alih status menjadi perguruan tinggi negeri (PTN).
Bahkan Pemerintah Provinsi Jabar membeli tanah seluas hampir 17 hektare, karena kepentingan untuk mendukung alih status UGJ menjadi PTN. Namun karena beragam faktor, upaya penegerian gagal. Dan aset tanah tersebut urung termanfaatkan.
Menurut Azis, pengembangan UGJ sangat dibutuhkan dalam menaikkan grade dan performa di Kota Cirebon. Lokasinya di Kalijaga dan Argasunya akan menjadi sebuah pusat kegiatan ekonomi baru. Dia yakin, dibangunnya kampus baru UGJ bisa membawa dampak positif. Dan hal itu sejalan dengan arah pembangunan Kota Cirebon di wilayah selatan.
Terkait dengan isi dari pertemuan tertutup itu, Azis sedikit membocorkan bahwa tim dari provinsi siap memfasilitasi agar gubernur bisa bertemu dengan UGJ. Dan di agenda itu, bisa disampaikan pemaparan konsep pengembangan kampus di wilayah selatan.
“Tentu kami berharap diberi kesempatan ekspos kepada gubernur. Bagaimana kemanfaatan tanah tersebut manakala menyerahkan ke UGJ,” ungkapnya.
Terkait dengan Polman Bandung , kata walikota, sudah ada jalan keluar. Salah satu opsi yang diusulkan adalah Kabupaten Majalengka. Sebab, di kota angin belum ada PTN. Bahkan dengan kehadiran kampus PTN di Majalengka, nantinya bisa bersinergi dengan wilayah Cirebon.
“By phone tim Jabar sempat menelepon Bappeda Jabar. Dari pembicaraan via telepon katanya sudah ada tanahnya untuk pengembangan Polman di Majalengka,” ucap dia.