CIREBON – Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH akan mengumumkan rotasi mutasi hari ini, Senin (9/11). Namun hingga Minggu malam (8/11) undangan untuk mereka yang akan dilantik belum juga disebar.
Bahkan jajaran eselon II yang biasanya mendapatkan undangan untuk menghadiri pelantikan juga belum mendapatkan pemberitahuan. “Belum ada pergerakan,” kata salah satu eselon II, kepada Radar Cirebon.
Begitu juga pejabat lainnnya saat dihubungi juga mengaku belum mendapatkan surat undangan menghadiri pelantikan. “Belum terima surat undangan sampai malam ini. Doakan yang terbaik,” ujarnya.
Sekretaris Daerah, Drs H Agus Mulyadi MSi mengungkapkan, mutasi akan dilaksanakan seperti rencana yang sudah disampaikan walikota. “Insya Allah besok seperti yang sudah disampaikan pak wali,” kata Sekda.
Agenda ini, rencananya akan melibatkan sedikitnya 146 nama. Angka itu terdiri dari 56 pejabat promosi eselon III dan IIB, sedangkan sisanya pergeseran tempat. Dia tidak menampik penyusunan rotasi begitu alot, karena jumlahnya cukup banyak dan butuh ketelitian.
Informasi yang dihimpun Radar Cirebon, beberapa posisi bakal ditempati sesuai dengan prediksi yang sudah beredar selama ini. Kepala Bagian Umum diisi Sugiyanto S Sos yang sekarang menjabat kabag keuangan dan perlengkapan.
Posisi yang ditinggalkan di Kabag Keuangan dan Perlengkapan akan diisi Tris Prayudi yang sekarang menjabat Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Untuk posisi Kabag Perekonomian kemungkinan besar akan diisi oleh Mastara yang sekarang menjabat sebagai Sekretaris Badan Keuangan Daerah. Beredar juga informasi, posisi Kabag Perekonomian akan diisi Sekretaris Disdik Odi SPd.
Untuk posisi Kabag Hukum ada dua nama yang kemungkinan mengisi yakni Ferry Junaedi SH MH dan Yadi atau biasa dipanggil Aa. Yadi sekarang menjabat kasubag di bagian hukum. “Ada dua kemungkinan antara Ferry dengan Yadi,” ujar sumber Radar Cirebon.
Sumber lainnya menyebutkan, mutasi dan rotasi kali ini cukup alot untuk beberapa posisi. Terutama di jabatan kepala bagian perekonomian. Posisi tersebut terbilang strategis karena menjadi sekretaris badan pengawas untuk perusahaan daerah.
Begitu juga posisi kepala bagian umum. Berkali-kali terjadi deadlock untuk menyusun formasi di level ini. Bahkan turut mempengaruhi posisi eselon IIIa, karena beberapa kandidat juga berasal dari posisi sekretaris.