Minta Hibah Tanah untuk UGJ, Walikota Surati Gubernur

Minta Hibah Tanah untuk UGJ, Walikota Surati Gubernur
Pengendara melintasi lahan di Kelurahan Argasunya yang telah dibebaskan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Minggu (9/11). Walikota mengajukan hibah aset untuk pengembangan Kampus UGJ. Foto: Abdullah/Radar Cirebon
0 Komentar

CIREBON – Setelah pertemuan informal antara tim gubernur Jawa Barat dan Universitas Swadaya Gunung jati (UGJ) Cirebon, walikota akan menindaklanjuti secara resmi permohonan hibah tanah di Kelurahan Argasunya dan Kalijaga.
Surat tersebut merupakan permohonan untuk hibah aset milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk pengembangan Kampus UGJ.
Sekretaris Daerah, Drs H Agus Mulyadi MSi menjelaskan, isi surat yang dilayangkan masih tetap sama dengan yang dikirimkan 21 November 2019. Walikota tetap mengajukan permohonan hibah tanah menindaklanjuti surat dari UGJ. “Isinya tetap sama hanya beda tanggal saja,” kata Gusmul, sapaan akrabnya, Minggu (8/11).
Disampaikan dia, konsep surat sudah ada. Namun pengirimannya memang sengaja ditunda menunggu pertemuan dengan tim gubernur. Kemungkinan besar, surat tersebut dikirimkan pekan ini.
Walikota juga berharap gubernur dapat menindaklanjuti permohonan tersebut. Juga memberikan kesempatan kepada UGJ untuk mempresentasikan konsep pengembangan kampus di Kecamatan Harjamukti.
Sementara itu, pantauan Radar Cirebon di lokasi tanah yang diajukan untuk dihibahkan, kondisinya masih didominasi areal persawahan. Akses jalan menuju lokasi nampaknya perlu pembenahan, karena sulit untuk dilalui kendaraan roda empat secara bersamaan.
Padahal secara akses sangat strategis, karena tidak terlalu jauh dari jalah utama dan akses tol.
Seperti diketahui, dalam pertemuan dengan tim gubernur, walikota secara langsung menyampaikan usulan agar hibah tanah diberikan kepada UGJ.
Walikota ingin agar wilayah selatan berkembang ditunjang dengan kehadiran perguruan tinggi. Sebab, dengan pengembangan UGJ, secara tidak langsung Kota Cirebon juga akan terangkat.
Walikota juga menyampaikan kronologi kenapa Pemkot Cirebon lebih condong agar tanah di Argasunya dan Kalijaga bisa dihibahkan kepada UGJ. Bukan kepada Politeknik Manufaktur (Polman) Bandung. Sebab, UGJ sudah merintis jauh lebih dulu. Terutama saat mengupayakan alih status menjadi perguruan tinggi negeri (PTN).
Pengembangan UGJ sangat dibutuhkan dalam menaikkan grade dan performa di Kota Cirebon. Lokasinya di Kalijaga dan Argasunya akan menjadi sebuah pusat kegiatan ekonomi baru. Dia yakin, dibangunnya kampus baru UGJ bisa membawa dampak positif. Dan hal itu sejalan dengan arah pembangunan Kota Cirebon di wilayah selatan.

0 Komentar