Tidak lelah-lelah. Sudah berkali-kali peringatan Hari Pahlawan digelar. Namun harapan para Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kota Cirebon agar monumen untuk mengenang perjuangan rakyat Cirebon dibangun lebih representatif, hingga kini belum juga terealisasi. Entah apa kendalanya.
KHOIRUL ANWARUDIN, Cirebon
KETUA LVRI Kota Cirebon, Didi Supardi mengatakan, saat ini pihaknya masih menyusun proposal pembangunan monumen itu. Dirinya berharap setelah proposal itu selesai digarap, pemerintah segera merealisasikan keinginan para mantan pejuang tersebut.
“Kami berpikir, veteran, di mana pun jumlahnya pasti akan nol. Setelah kami tidak ada, apa yang akan diwariskan ke generasi muda. Makanya, kami ingin dibangunkan monumen perjuangan rakyat Cirebon,” demikian ucap Didi Supardi kepada Radar, kemarin.
Didi melanjutkan, pemkot sebelumnya telah membuat monumen perjuangan rakyat yang berada di Jalan By Pass Brigjen Dharsono. Tepatnya di samping Kantor Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (BP4D) Kota Cirebon.
Monumen ini diresmikan 10 November 2014 oleh Walikota Cirebon, Drs H Ano Sutrisno MM. Didedikasikan untuk mengenang perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan RI. Dalam monumen itu, terdapat lima buah patung, yang menggambarkan para pejuang dari berbagai unsur. Ada laskar pejuang, tentara militan, dan perempuan. Lima patung itu terdiri dari tiga laki-laki dan dua perempuan.
Lokasi monumen perjuangan memang punya nilai heroik. Ada dua sejarah yang terjadi di sana. Yaitu saat era pendudukan Jepang. Pejuang Indonesia ditembak mati oleh tentara Jepang. Ada 12 orang yang meninggal. Di Jalan Perjuangan juga pernah menjadi saksi perlawanan rakyat Cirebon melawan tentara Belanda yang menunggangi NICA. Pejuang Cirebon berperang dengan kekuatan tidak seimbang. Gugur di lokasi itu. Peristiwa itu terjadi pada April 1947.
Namun, Didi menegaskan monumen tersebut belum sesuai keinginan para veteran di Kota Cirebon. Untuk ukuran monumen kota, monumen perjuangan dinilai tidaklah pantas. Secara visibilitas, letaknya tak menguntungkan.
Dia berharap, monumen yang akan dibangun nantinya akan memiliki nilai yang lebih strategis. Yang tidak saja menjadi bukti perjuangan rakyat Cirebon, namun juga bisa diilhami oleh generasi salanjutnya. Monumen itu juga akan dilengkapi dengan diorama dan juga museum yang menggembarkan perlawanan rakyat terhadap penjajah.