Miris, Sungai Cigeureung Penuh Sampah

sampah-sungai
ANGKUT SAMPAH: Alat berat milik Dinas PUTR tengah membersihkan sampah yang menggunung di dekat jembatan yang ambruk Sungai Cigeureung perbatasan Desa Jambar dan Desa Ciherang, kemarin. Foto: M Taufik/Radar Kuningan
0 Komentar

KUNINGAN – Temuan gundukan sampah di lokasi jembatan Sungai Cigeureung perbatasan Desa Jambar dan Ciherang yang ambruk menimbulkan keprihatinan banyak pihak. Rendahnya kesadaran masyarakat di sekitar jembatan untuk menjaga kebersihan dan memilih membuang sampah ke sungai berdampak pencemaran lingkungan dan ancaman bencana banjir di hilir sungai.
Keprihatinan tumpukan sampah di bibir sungai Cigeureung tersebut salah satunya disampaikan Kalak BPBD Kuningan Indra Bayu saat meninjau lokasi jembatan ambruk. Menurut Ibe -panggilan akrab Indra Bayu- kebiasaan masyarakat untuk membuang sampah ke sungai sudah seharusnya mulai dihentikan.
“Pemerintah Kabupaten Kuningan punya program sangat baik untuk melestarikan sungai yaitu melalui Program Kali Bersih atau Prokasih. Sangat disayangkan, ketika kita sudah berusaha maksimal untuk menjaga kelestarian sungai, ternyata ada kelompok masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan. Ini harus segera disadarkan agar lingkungan dan kelestarian sungai tetap terjaga hingga jangka waktu yang panjang dan untuk bisa dinikmati oleh anak cucu kita kelak,” ungkap Ibe kepada Radar.
Atas hal tersebut, pihaknya sudah memberikan imbauan kepada dua kepala desa yang saling berbatasan yakni Desa Jambar dan Ciherang untuk menyelesaikan masalah sampah di Sungai Cigeureung tersebut. Sebagai langkah awal, saat ini dilakukan pembersihan sampah menggunakan alat berat milik Dinas PUTR sambil membersihkan material jembatan ambruk, untuk kemudian dari perangkat desa yang berbatasan bisa berembuk untuk mencari solusi ke depannya.
“Untuk saat ini, mumpung ada alat berat kita lakukan pembersihan kemudian mengangkutnya menggunakan kendaraan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk dibuang ke TPA. Setelah sampah nanti bersih, kami meminta kepada pemerintah dua desa tersebut untuk mencari solusinya dan bisa menjaga agar kejadian sampah yang menumpuk ini tidak terjadi lagi. Yang terpenting bisa menyadarkan masyarakat untuk bisa bersama-sama menjaganya,” ujar Ibe.
Sementara itu, Kades Ciherang Masjda mengakui tumpukan sampah tersebut sebagian merupakan hasil buangan warganya yang berada dekat jembatan, namun ada juga dari warga tetangga desa. Masjda pun mengaku, keberadaan sampah tersebut tengah dalam pembahasan Pemerintah Desa Ciherang dan sedang mencari solusinya.

0 Komentar