Tidak mudah untuk sampai ke lokasi ini. Rimbunnya ilalang tak jarang membuat kulit gatal. Jalan setapak menanjak menyusuri sungai yang diapit bebatuan. Andalkan feeling dari suara gemericik air untuk sampai ke lokasi tujuan: Curug Ciranca.
ADE GUSTIANA, Cirebon
AIR terjun yang berlokasi di Desa Kedondong Kidul, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon ini sangat jarang dikunjungi. Apalagi setelah tidak lagi dikelola sebagai objek wisata. Hanya ada warga setempat yang sering mondar-mandir. Entah keperluan berkebun atau mencari kayu bakar.
Sayangnya, kemarin air terjun dengan ketinggian sekitar 24 meter ini sedang surut. Air mengalir tak sederas biasanya. Membuat tekstur bebatuan tebing semakin terlihat jelas. Suasana di sekitar masih sangat sunyi. Hanya gemericik air dan rimbunnya pepohonan yang menemani.
Air curug dari tebing Ciranca begitu terasa segar. Cocok bagi mereka yang ingin melepas lelah dengan mandi di bawah air terjun yang mengalir. Sekadar melepas lelah karena perjalanan panjang dan terjal ketika menuju lokasi yang menguras waktu dan tenaga itu.
Dari komplek perkantoran Pemda Sumber, menempuh jarak sekitar 13 kilometer. Atau 20 menit jika menggunakan motor. Melewati Desa Girinata dan Cipanas. Sepanjang jalur ini, pengendara disuguhkan pemandangan sawah dan tebing dari kejauhan. Sisi kiri dan kanan jalur ini juga banyak perajin batu alam untuk keperluan bangunan.
Kendaraan roda dua atau empat disarankan parkir di sekitar kantor BPD desa setempat. Sebab, akses jalan ke lokasi hanya bisa dilalui jalan setapak. Jangan ragu untuk bertanya kepada warga. Akses jalan setapak itu banyak yang masih tertutup oleh ilalang. Feeling lagi-lagi dibutuhkan.
“Masih ke atas, kira-kira satu kilometer lagi,” kata warga setempat, menunjukan lokasi curug, dari tempat terakhir parkir motor dekat rumah warga itu.
Terus berjalan, kita akan disambut dengan hamparan sawah pasca dan pra panen. Kemarin, banyak petani yang sedang memanen hasil pertanian seperti kacang tanah dan jagung. Untuk memudahkan ke lokasi tujuan lagi-lagi kita disarankan oleh para petani itu untuk menyusuri sungai.