Janin yang baru dilahirkan itu tak banyak tahu. Lahir di tanggal mudah diingat, sebelas-sebelas (11/11). Kecuali terserah kata orang tua. Sebanyak sembilan nyawa baru dilahirkan di ruang bedah RSIA Cahaya Bunda.
Ade Gustiana, Cirebon
SEBELAS November diperingati sebagai hari belanja online nasional (Harbolnas). Juga hari jomblo sedunia yang bermula di Tiongkok. Tentu selain tanggal yang mudah diingat. Banyak masyarakat menanti tanggal ini. Entah sekadar memperingati momen berharga termasuk merencanakan persalinan.
Kemarin, selain sesar ada satu janin melahirkan normal. Janin satu ini, lahir paling terakhir karena waktu persalinan yang tak bisa diprediksi. Hingga siang, baru memasuki pembukaan tiga. Di waktu-waktu ini dokter harus sabar menunggu. Termasuk suami yang ingin segera menimang buah hati. Beda dengan sesar, tanggal hingga jam bisa diatur semaunya sendiri. Prediksi tak akan meleset.
Sejak tengah malam dr Yasmin Dermawan SpOG menjalankan tugas di ruang bedah. Tepat pukul 00.30 janin pertama dilahirkan. Sudah direncanakan. Jauh hari sebelum kemarin. “Semua yang lahir hari ini karena permintaan,” kata komisaris Cahaya Bunda itu. Selain karena permintaan, juga mempertimbangka usia kandungan yang cukup.
Bukan kali pertama RSIA yang baru menginjak usia enam tahun itu melakukan persalinan di tanggal cantik. Banyak orang tua sengaja memilih tanggal yang mudah diingat. Di tanggal itu, tak heran jumlah persalinan melonjak. Pegawai juga tak kalah sibuk mempersiapkan ruangan. Perawat-perawat lebih banyak mondar-mandiri ke ruang satu dan lainnya.
RS yang berlokasi di Jl Perjuangan itu memiliki dua ruang operasi sesar. Butuh waktu sekitar 30 menit untuk melahirkan satu janin melalui perut tersebut. Jika dirata-rata, sembilan janin membutuhkan waktu 270 menit. Sembilan nyawa tercipta di ruang bedah.
Persalinan kedua lanjut pukul enam pagi. Setelah istirahat dan sarapan, dokter yang hobi motor trail itu kembali menjalankan tugas. Kembali bertemu dengan gunting dan pisau bedah yang sudah menjadi teman sehari-hari. Selalu sabar berganti-ganti pakaian untuk berpindah ke ruang satu dan begitu seterusnya.
Salah satu orang tua yang sedang berbahagia adalah pasangan Riki Herdiana dan Nur Afifah Shafa. Pasangan asal Desa Pabedilan itu baru saja melahirkan anak kedua. Seharusnya Afifah melahirkan pada hari Pahlawan, 10 November. Ingat satu hari setelahnya tanggal mudah diingat, mereka memilih menunda persalinan hingga kemarin.