Satgas Covid-19 Kota Cirebon, menyiapkan gedung diklat BKKBN untuk penanganan pasien positif yang tidak memungkinkan untuk menjalani isolasi mandiri si rumah. Namun, semenjak ada fasilitas ruang isolasi di dua hotel, gedung BKKBN mulai ditinggalkan.
AZIS MUHTAROM, Cirebon
SAAT ini, aktivitas di gedung diklat BKKBN hanya digunakan untuk tempat pelayanan skrining masal, berupa swab test maupun rapid test. Kamar-kamar isolasi, sudah satu bulan lebih kosong karena pasien positif lebih memilih untuk isolasi di hotel, atau memilih isolasi mandiri di rumah sambil menunggu antrean untuk bisa masuk ke isolasi di hotel.
Kamar-kamar isolasi di gedung diklat BKKBN awalnya punya 40 bed, yang berada di enam kamar. Sejak tidak ada lagi pasien positif yang isolasi di lokasi tersebut.
“Kalau untik pembersihannya dilakukan hanya sewaktu-waktu, beberapa hari sekali agar tidak pengap dan debu tidak menumpuk,” ujar salah satu staf petugas saat ditemui di gedung BKKBN.
Kondisi yang kontras terjadi di fasilitas isolasi mandiri hotel Langensari dan Hotel Ono’s. Meski belum full 100 persen okupansinya, namun setiap hari ada saja pasien positif yang masuk, serta tidak sedikit pula pasien positif sembuh yang pulang dari tempat isolasi.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kota Cirebon, dr Hj Juliantina Mulus Rahaju menjelaskan, untuk fasilitas isolasi di gedun BKKBN memang saat ini tengah dikosongkan sementara.
Penyebabnya, selain minat pasien yang lebih memilih ingin diisolasi mandiri di hotel-hotel, juga karena efisiensi konsentrasi tenaga medisnya. “Ketika ada pasienua cuma satu dua, kita pindahkan mereka ke hotel. Supaya konsentrasi tenaga medianya lebih efisien di satu tempat,” ujarnya.
Selain itu memang, pasien positif covidemang lebih memilih dirujuk ke Hotel ketimbang BKKBN. Padahal pelayanan medis dan konsumsi logistik yang diberikan oleh petugas kadarnya sama saja.
Tapi memang kesan isolasi di hotel membuat Psikologis pasien lebih nyaman. Sepanjang itu bisa meningkatkan imun untuk kesembuhan pasien, maka dipersilakan.
Namun, jika kondisi pasien yang isolasi mandiri di hotel ternyata sudah penuh dari daya tampungnya. Pihaknya akan kembali mengoperasikan fasilitas isolasi mandiri di gedung BKKBN. Sebab kapasitas fasilitas isolasi di hotel Ono’s maksimal 100 bed, dan di Hotel Langensari kurang dari 40 bed.