Nabung 40 Juta, Dikuras Penipu

Nabung 40 Juta, Dikuras Penipu
0 Komentar

KUNINGAN – Nasib malang dialami seorang influencer asal Kuningan bernama Windi Astuti (20), yang menjadi korban penipuan perbankan hingga harus kehilangan uang di tabungannya senilai Rp40 juta lebih.
Kepada Radar, warga Desa Karangsari, Kecamatan Darma menceritakan pengalaman tidak menyenangkan tersebut terjadi sekitar lima hari yang lalu. Bermula pada tanggal 4 November lalu, dia membuka rekening tabungan di salah satu bank ternama di Kuningan dengan setoran awal Rp40.650.000.
“Saya dilayani oleh seorang petugas costumer service (CS) laki-laki dengan baik, dan semuanya berlangsung normal seperti biasa. Hanya saja waktu itu petugas CS bilang pelayanan untuk M-banking tidak bisa dilakukan karena ada masalah teknis,” ungkap Windi.
Setelah proses pembukaan rekening selesai, Windi pun kemudian pulang. Namun, dua hari kemudian dia mendapat telepon dari seseorang yang mengaku petugas dari bank tempat dia membuka rekening tersebut dan mengabarkan kabar baik kalau dia mendapat point atau bonus atas pembukaan rekening dengan jumlah besar tersebut.
“Awalnya saya dapat panggilan tak terjawab sampai enam kali dari nomor yang sama. Saya berpikir itu dari teman atau orang yang ingin mengabarkan hal penting, jadi saya telepon balik. Tapi ternyata tidak diangkat. Beberapa menit kemudian dia menelpon, saat saya angkat dia mengaku dari bank tempat saya buka rekening dan mengaku namanya sama dengan petugas CS yang melayani saya waktu itu,” kata Windi.
Orang di telepon tersebut, lanjut Windi, mengabarkan kalau dirinya mendapat banus berupa poin senilai 400.000 yang bisa ditukar dengan produk atau pulsa. Karena alasan tak ingin ribet, Windi pun memilih point tersebut ditukar pulsa saja.
“Ternyata benar, beberapa menit kemudian saya dapat tambahan pulsa 100.000. Ini membuat saya yakin kalau yang menelpon adalah benar orang bank,” ujar Windi.
Selang beberapa saat kemudian, Windi mendapat SMS dari bank yang berisi nomor OTP (One-Time Password) untuk aktivasi M-banking miliknya. Anehnya, orang tadi kembali menelpon dan meminta Windi menyebutkan nomor OTP tersebut untuk alasan kebutuhan data administrasi. Karena sudah terlanjur percaya penelepon tersebut orang bank, Windi pun kemudian berikan nomor tersebut.

0 Komentar