Lagi, Warga Meninggal Akibat Covid-19
GEBANG – Warga Desa Gebang Kulon, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon meninggal dunia akibat Covid-19, Kamis (12/11). Kuwu Gebang Kulon, Andi Subandi membenarkan satu warganya meninggal dunia dan dinyatakan positif Covid-19. Warganya tersebut berjenis kelamin laki-laki, berusia 60 tahun.
“Meninggal tadi pagi (kemarin, red) di RSUD Waled. Setelah meninggal dunia, dilakukan swab test dan hasilnya positif Covid-19,” ujarnya.
Andi menjelaskan, sebelum meninggal dunia, warganya menderita sakit paru-paru dan harus menjalani perawatan medis di RSUD Waled. “Dibawa ke rumah sakit tadi malam (Rabu 11/11, red). Itu setelah ada keluhan sakit paru-paru, jam 10 malam dibawa ke rumah sakit,” tuturnya.
Namun, pada Kamis (12/11) pagi, warganya meninggal dunia pukul 06.00. “Kata dokter, ada gejala Covid-19. Akhirnya setelah meninggal dunia dilakukan swab test,” ujarnya.
Setelah menjalani swab test, hasilnya, baru diketahui jika warganya tersebut positif Covid-19. “Enam jam kemudian hasilnya dinyatakan positif. Selanjutnya, proses pemakaman dilakukan melalui protokol kesehatan,” ungkapnya.
Sekitar pukul 15.30, warganya dimakamkan di pemakaman desa setempat. “Hasil swab test keluar jam 2 siang. Dan jam 3 sore dibawa, langsung dimakamkan,” ujarnya.
Pihak Satgas Covid-19 Kecamatan Gebang akan melakukan penelusuran dan swab test terhadap para keluarga dan tetangga terdekat. “Ada swab test masal dan penelusuran yang sudah kontak dengan warga tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu, status Kecamatan Gebang masuk zona merah. Namun, kesenian tradisional burok masih berlangsung. Bahkan saat hajatan, masih cukup bebas digelar kesenian burok.
Kamis (12/11), karnaval burok hajatan terlihat di jalur pantura Gebang, tepatnya di bawah flyover. Hal itu membuat arus lalu lintas pantura tersendat.
Adanya karnaval burok, bisa berpotensi menyebabkan penyebaran Covid-19. Terlebih lagi, banyak warga sekitar yang ikut menyaksikan sehingga terdapat banyak kerumunan warga.
Camat Gebang, Adang Kurnida mengatakan, pihaknya belum mengeluarkan izin terkait adanya karnaval burok hajatan yang melintasi jalur pantura Gebang. “Itu belum ada izin. Kita juga tidak mengeluarkan izin hajatan yang ada hiburannya,” ujarnya.
Pihaknya akan menelusuri terkait adanya karnaval burok tersebut. “Harusnya tidak boleh, nanti saya akan cek dan telusuri karena memang hiburan hajatan dalam bentuk apapun dilarang,” ungkapnya.