CIREBON – Perjuangan tenaga kesehatan (nakes) mulai dokter, perawat, ahli gizi hingga farmasi mendapatkan apresiasi dari walikota. Dari 1.494 yang mendapatkan penghargaan, 700 orang lebih yang merupakan tenaga medis.
Bahkan penghargaan tersebut setara dengan 5 Satuan Kredit Profesi (SKP). Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, dr Edy Sugiarto MKes menjelaskan, bagi seorang dokter penghargaan ini berarti mereka telah mendapatkan sekitar 5 ribu pasien.
Jumlah tersebut tentu sangat berpengaruh bagi tenaga fungsional, mengingat setiap tenaga medis diwajibkan mengumpulkan sekitar 20 hingga 25 SKP setiap tahunnya.
“Penghargaan tersebut ditandatangani langsung oleh walikota. Sebagai bentuk perhatian dari pemerintah daerah kepada tenaga medis yang telah berjuang keras di masa penyebaran Covid-19 ,” ujar Eddy, kepada Radar Cirebon, Kamis (12/11).
Menurut Edy, pemberian penghargaan dalam bentuk 5 SKP merupkan terobosan Pemerintah Kota Cirebon dan ini satu-satunya diterapkan di Indonesia. Secara aturan memang diperbolehkan, tapi dengan catatan penghargaan itu langsung ditandatangani oleh kepala daerah.
“Ini pertama dan satu satunya di Indonesia, ketika nakes se-Indonesia satu menit tepuk tangan, justru Kota Cirebon nakes tepuk tangan karena mendapatkan penghargaan setara 5 SKP,” tandasnya.
Sementara itu, Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH mengatakan, peringatan Hari Kesehatan Nasional 12 November 2020 dihelat di tengah pandemi covid-19.
Masyarakat telah melihat bagaimana seluruh tenaga kesehatan melakukan upaya penyelamatan dan menjaga kesehatan masyarakat Kota Cirebon.
“Berbanggalah diberikan kesempatan menjadi pahlawan dalam menjaga kesehatan masyarakat Kota Cirebon. Saudara-saudara kita yang gugur menjalankan tugas insya Allah tidak sia-sia dan Allah menempatkan sebagai syuhada,” tuturnya.
Nakes yang sekarang berjuang, masih kata walikota, harus tetap bersemangat dan jangan kendor meski tidak sedikit nakes yang terkena covid-19. Untuk itu walikota mengingatkan kepada Satgas Covid-19, khususnya dinkes dan rumah sakit untuk melakukan evaluasi.
“Jaga diri dan keluarga agar selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan. Sekuat apapun pemerintah tidak bisa berbuat banyak ketika tidak didukung penuh masyarakat,” tegasnya. (abd)