CIREBON – Kesadaran menerapkan protokol kesehatan di Kabupaten Cirebon masih belum optimal. Hal ini terlihat dari masih tingginya angka pelanggar yang ditindak oleh Satgas penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon.
Pengakuan itu disampaikan Kepala Satpol PP Kabupaten Cirebon, M Syafrudin saat ditemui Radar, kemarin. Menurutnya, selama penerapan penegakan disiplin yang dilakukan di 424 desa dan kelurahan di Kabupaten, pihaknya sudah menindak lebih dari 5.000 pelanggar.
“Angkanya cukup tinggi untuk pelanggar yang kita tindak. Sampai saat ini sudah lebih dari 5.000 pelanggar yang terdata,” ujarnya, kemarin.
Pelanggar yang ditindak rata-rata terjaring razia penegakan protokol kesehatan di jalan yang menyasar pengguna kendaraan yang tidak mengenakan masker. Padahal menurut Syafrudin, Pemkab Cirebon sudah menginisiasi gerakan pembagian masker secara masif di desa-desa.
“Rata-rata banyak yang alasannya karena perginya dekat, akhirnya tidak sempat pakai masker. Ini yang kita sayangkan. Harapan kita, semua yang beraktivitas di luar rumah, harus menggunakan masker untuk menekan angka kasus Covid-19 di Kabupaten Cirebon,” imbuhnya.
Ditambahkannya, penegakan disiplin penerapan protokol kesehatan akan terus dilakukan sampai seterusnya. Bahkan, pihaknya tidak segan untuk menerapkan sanksi berupa denda jika para pelanggar tidak melakukan adaptasi kebiasaan baru. Dengan melakukan 3M yakni mengenakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
“Penegakan disiplin dengan razia pengguna jalan di desa-desa masih terus kita lakukan. Harapan kami, masyarakat bisa mengikuti anjuran pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan, demi memutus dan mencegah penyebaran Covid-19,” ungkapnya.
Lebih jauh, Syafrudin menyebut, pihaknya juga akan memonitor pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka yang saat ini sudah dilaksanakan di sejumlah sekolah. Satpol PP menurutnya akan memastikan pelaksanaan penerapan protokol kesehatan benar-benar dilaksanakan di dunia pendidikan.
“Sekolah-sekolah juga bakal kita datangi. Kita sidak penerapan protokol kesehatannya. Ini penting agar anak-anak kita yang sedang menempuh pendidikan mendapatkan rasa aman dan tidak perlu khawatir tertular Covid-19,” pungkasnya. (dri)