CIREBON – Sejak bulan Januari sampai dengan akhir Oktober 2020, Pemerintah Kota Cirebon telah merealisasikan sedikitnya 109 bantuan rumah ambruk. Bantuan tersebut berasal dari dana hibah bansos pemkot untuk rumah ambruk.
Kepala Bidang Sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Kota Cirebon, Aria Dipahandi menuturkan, dana hibah yang direalisasikan ditujukan untuk rumah rumah warga yang ambruk karena bencana alam. Seperti angin kencang, longsor, banjir atau karena kondisinya yang sudah lapuk termakan usia.
“Dari bulan januari sampai akhir oktober itu sudah ada 109 proposal bantuan rumah ambruk yang direalisasikan,” kata Aria, kepada Radar Cirebon, Selasa (17/11).
Aria memaparkan, bantuan rumah ambruk senilai Rp6 juta itu telah didistribusikan kepada para penerima yang berasal dari seluruh kecamatan. Dengan rincian, Kecamatan Harjamukti 2 rumah, Kesambi 14 rumah, Pekalipan 27 rumah, Lemahwungkuk 50 rumah dan Kejaksan 16 rumah.
“Terakhir yang menerima itu berasal dari Keluarahan Argasunya dan Kesunean, Lemahwungkuk,” ucapnya.
Menurut Aria, hibah tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat untuk memperbaiki beberapa bagian rumahnya yang rusak. Selain dana hibah bansos untuk rumah ambruk, masyarakat juga bisa mengajukan bantuan rutilahu (rumah tinggal layak huni). Khususnya bagi mereka yang belum mempunyai rumah layak huni.
Sementara itu, DSP3A sendiri, kata Aria selain menyalurkan dana hibah, sebelumnya pihaknya juga memberikan bantuan pertama berupa sembako kepada masyarakat yang rumahnya, ambruk untuk menopang hidupnya sementara.
Salah satu penerima bantuan hibah rumah ambruk adalah Tini Wartini (55), warga RW 17 Kampung Kriyan Barat Keluarahan Pegambiran. Tini yang merupakan seorang janda mengalami musibah rumah ambruk pada pertengahan tahun ini. Rumahnya bahkan telah 2 kali ambruk karena faktor bencana angin kencang serta kondisi bangunan yang sudah rapuh.
Ketua RW 17 Kriyan Barat, Bambang Jumantra mengatakan, dengan adanya bantuan dana hibah tersebut, Tini dan keluarganya sudah bisa menempati lagi rumahnya dengan nyaman. Selain bantuan dana hibah rumah ambruk, Tini juga memperoleh sejumlah bantuan dari instansi lain, mulai dari Kelurahan, Kecamatan, Aparat TNI dan kepolisian serta pihak swasta.