KUNINGAN-Dua fenomena alam mengguncang wilayah Kabupaten Kuningan hingga membuat kepanikan warga, yaitu gempa bumi pada Selasa malam (17/11) dan angin kencang pada Rabu (18/11). Beruntung kejadian alam tersebut berlangsung beberapa saat saja sehingga tidak sampai menyebabkan kerusakan berarti maupun korban jiwa.
Berdasarkan informasi dihimpun, kejadian angin kencang terjadi pada Rabu sore sekitar pukul 15.00 WIB. Tiupan angin kencang yang terjadi saat hujan deras tersebut melanda sebagian wilayah Kuningan kota, Kelurahan Ancaran hingga Kramatmulya.
Tiupan angin kencang sempat membuat kepanikan warga yang sedang berteduh di kawasan kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil di Kelurahan Ancaran. Pasalnya, angin kencang sampai menerbangkan tenda stan pelayanan di halaman kantor Disdukcapil dan menimpa sejumlah motor yang sedang terparkir di sana.
“Kejadiannya sangat cepat. Diawali hujan deras, kemudian disusul angin kencang sampai menyebabkan tenda terbawa terbang. Untungnya tiupan angin kencang berlangsung tidak lama. Alhamdulillah tidak sampai ada kerusakan berarti, hanya tenda saja yang terbawa terbang hingga menimpa motor,” ungkap H Cecep salah seorang pegawai Disdukcapil yang sempat mengabadikan kejadian angin kencang tersebut dengan kamera handphone kepada Radar.
Hujan deras juga, kata Cecep, sempat menyebabkan genangan air setinggi 30 centimeter di sepanjang jalan depan Kantor Disdukcapil. “Untungnya hujan turun hanya sebentar, sehingga genangan air tidak semakin tinggi. Begitu hujan reda, beberapa saat kemudian air di jalan juga surut,” papar Cecep.
Sementara itu, sejumlah warga yang tinggal di sekitar kawasan Gunung Ciremai merasakan gempa selama beberapa detik pada Selasa malam (17/11) pukul 23.21WIB. Gempa berkekuatan 3,1 Magnitudo tersebut seketika ramai diperbincangkan warga di sejumlah grup WhatsApp dan aplikasi media sosial seperti Facebook dan Instagram.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Indra Bayu membenarkan gempa tersebut. Dijelaskan Ibe -panggilan akrab Indra Bayu- titik gempa tersebut berada pada koordinat 6.90 LS, 106,47 BT di kedalaman 6 kilometer.
“Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi tektonik dangkal akibat aktivitas sesar Ciremai. Getarannya pun hanya berlangsung satu hingga dua detik. Kami mendapat laporan getaran dirasakan oleh warga yang tinggal di sekitar kawasan kaki Gunung Ciremai seperti Darma, Kadugede, Cigugur, Kuningan, Japara, Cilimus dan Pasawahan,” ungkap Ibe.