Debat Calon Bupati Indramayu

debat-kandidat-bupati-indramayu
Pelaksanaan debat kandidat Pilbup Indramayu di Studio RCTV, Minggu malam (22/11). Foto: Ade Gustiana/Radar Cirebon
0 Komentar

“Bagaimana cara Anda mengatasi kalau BPJS tidak maksimal pelayanannya?” timpal pertanyaan kedua oleh Ratnawati.
Toto Sucartono mengatakan, banyak keterampilan warga Indramayu yang perlu diangkat. Satu-satunya cara dengan meningkatkan industri pariwisata. Bagi Toto, banyak cara mengekspresikan seni dan budaya. Misalnya, batik melalui pelatihan membatik. Lalu dikolaborasikan dengan pariwisata. Tiap bulan, Toto akan merutinkan kalender event. Lalu perizinan hiburan untuk para seniman harus diberikan.
Lalu seputar fasilitas dan pelayanan kesehatan, standar pelayanan harus diperbaiki. Baik dari ruang perawatan. Lalu diusahakan dengan mendatangkan investor untuk membangun rumah sakit di Indramayu. “Menanam budaya hidup bersih, hidup sehat, menjadi sangat penting,” katanya.
Jawaban itu kembali disanggah paslon nomor urut 1. Katanya, persoalan seni dan budaya bukan hanya sakadar membangun pariwisata. Tetapi harus ada kepastian pemerintah dalam menjamin kesejahteraan. “Membangun wisata saja tidak cukup. Alangkah baiknya harus ada kepastian terkait kebijakan pemerintah agar seni dijamin ketersediaannya dan difasilitasi,” ungkapnya.
Dalam tiap sesi acara moderator selalu mengingatkan kalau seluruh pertanyaan berkaitan dengan visi dan misi serta tema debat. Tidak boleh menyinggung personal. Lalu sesi selanjutnya paslon 2 mengajukan pertanyaan kepada paslon 3. Yakni mengenai PAD yang menurut paslon 2 selalu menurun dari tahun ke tahun. “Apa strategi paslon 3 untuk meningkatkan PAD,” tanya Toto. “Apa langkah strategis untuk membuat pendidikan cukup baik,” sambung dia.
Calon wakil bupati Taufik Hidayat menjawab lantang kalau PAD Indramayu turun hanya ketika pandemi Covid-19. Sementara sebelum itu, tren PAD selalu naik. Bahkan kenaikan itu hingga 10-12 persen. Jika ia terpilih, ia berkomitmen untuk menargetkan PAD naik di atas 10 persen.
Kemudian seputar rata-rata lama sekolah di Indramayu yang hingga 5-8 tahun. Paslon nomor tiga juga berkomitmen mengurangi angka drop out siswa dari sekolah.
Sesi selanjutnya paslon 3 memberikan pertanyaan kepada paslon empat. Yakni seputar langkah yang dilakukan untuk menghadapi kelangkaan pupuk. Nina mengatakan, persoalan pupuk ada pada pendistribusian. Untuk itu BUMD harus dimaksimalkan. Karena proses distribusi tak lepas dari peran BUMD di dalamnya.

0 Komentar