Sementara Lucky Hakim menganggap pendataan pupuk tidak valid. Ia meminta seharusnya ada pemutakhiran data. Mengingat, petani di Indramayu tak hanya menanam padi. Namun hasil tanah lain. Penggunaan pupuk terlalu banyak sementara pendistribusian tidak merata,” katanya.
Lalu giliran paslon nomor urut 4 bertanya kepada paslon nomor urut 1. Yakni pertanyaan dalam mengatasi sampah yang luar biasa di Indramayu.
Muhamad Sholihin menjawab lantang, sebagai seorang santi kebersihan merupakan bagian dari iman. Menurutnya, di Indramayu sudah ada Perda yang mengatur persoalan sampah. Hanya saja, implementasi dirasa kurang maksimal. Oleh karenanya, jika ia memimpin akan memaksimalkan Perda tersebut. Mendorong maksimal agar aturan bisa dilaksanakan hingga tingkat bawah.
Lalu segmen keenam masing-masing memberikan closing statement. Di kesempatan ini, cabup nomor urut tiga bisa terhubung setelah pada sesi penyampaian visi dan misi sebelumnya terjadi kendala teknis.
Daniel mengatakan, pada faktanya cabup lain baru akan dijalankan. Tetapi ia mengaku kalau sudah menjalankan. “Dan memang masyarakat merasakan hasil dan manfaatnya,” ucapnya.
Seperti permasalahan sampah, kata Daniel, faktanya Indramayu sudah mendapat piala adipura sebanyak 10 kali. Akuntabilitas publik di Indramayu, imbuhnya, mendapar WTP selama 3 tahun berturut-turut. “Kita berfikir realistis apa yang sudah kita bangun. Kekurangan menjadi tugas saya untuk menyempurnakan,” bebernya. (ade)