KROYA-Panitia Pembentukan Kabupaten Indramayu Barat (PPKIB) menyatakan netral dalam Pilkada Serentak 2020. Menyusul adanya klaim bahwa lembaga independen yang konsisten memperjuangkan pemekaran Bumi Wiralodra ini mendukung salah satu pasangan calon tertentu di Pilkada Indramayu.
“Secara kelembagaan PPKIB sampai kapanpun memposisikan netral. Meski secara perorangan atau pribadi masing-masing pengurus tentu punya pilihan, itu silahkan saja. Tapi jangan bawa nama lembaga,” tegas ketua PPKIB Sukamto SH, Selasa (24/11).
Pihaknya menyayangkan adanya organisasi lain yang meniru mengatasnamakan PPKIB. Namun dimanfaatkan untuk kepentingan politik praktis. Walau hal itu tidak terlalu mengherankan. Sebab seingatnya, kasus ini tidak hanya terjadi pada momentum Pilkada saat ini saja. Pada saat Pemilu Serentak 2019 lalu, nama PPKIB juga dicatut untuk mendukung calon legislatif.
“Sudah dua kali ini kejadian. Tapi saya yakin masyarakat Inbar khususnya tidak terpengaruh. Jadi itu bukan PPKIB yang digagas sejak tahun 1999 perjuangan murni pemekaran Inbar. Bukan PPKIB yang diakui dan didukung oleh Pemda Kabupaten Indramayu,” terang Sukamto.
Advokat senior ini mengungkap, PPKIB sebelumnya bernama Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Barat (FKMIB). Sejak berdirinya, seluruh jajaran pengurusnya konsisten. Memiliki visi misi yang jelas dan visioner. Semata-mata murni memperjuangkan pemekaran. Sehingga secara kelembagaan tidak berpolitik atau dukung mendukung caleg ataupun calon dalam Pilkada.
Pihaknya juga yakin. Masyarakat Inbar mengetahui mana PPKIB yang murni berjuang untuk pemekaran dan mana yang tidak jelas arah perjuangannya. Karena itu, dia mengimbau, masyarakat tidak terpengaruh oleh ajakan-ajakan mendukung apalagi memenangkan paslon tertentu dalam Pilkada Indramayu 2020. Demikian juga kepada paslon, diingatkan agar jangan sampai tertipu.
“Saat ini PPKIB sedang dan masih terus mengawal. Berjuang habis-habisan proses pemekaran yang sudah masuk ranah provinsi. Bukan ngurusi dukung mendukung paslon,” tandas Sukamto. (rls)