KEDAWUNG – Dua hari menghilang, tukang kebun Hotel Apita ditemukan sudah menjadi mayat di lahan kosong yang berlokasi di samping kolam renang Waterboom, Hotel Apita, Kedawung, Kabupaten Cirebon. Diketahui, korban bernama Warta (47) warga Desa Penpen, Kecamatan Mundu.
Informasi yang dihimpun Radar Cirebon, lahan kosong tersebut, sebelumnya adalah rumah warga. Pihak Hotel Apita kemudian membeli rumah tersebut, dan meratakannya dengan tanah. Namun, sumur yang ada di dalam rumah masih ada hanya ditutup seng dan triplek.
Selasa sore (24/11) sekitar pukul 17.00 WIB, korban bersama dengan Daslim membersihkan lahan kosong belakang Apita. Warta bertugas untuk memotong rumput. Sedangkan temannya, membersihkan sampah.
“Sore itu korban sedang potong rumput di lahan kosong belakang. Bekas bangunan warga yang dibeli oleh pihak Hotel Apita. Setelah itu, korban tidak ada kabar. Temannya, juga tidak tahu keberadaan korban,” kata Adat, Security Hotel Apita.
Menjelang malam, anak korban bernama Puput, yang bekerja di Hotel Apita pun mencari ayahnya. Pasalnya, motor korban masih ada di parkiran. Setelah malam, korban tak kunjung datang. Mereka pun berfikir kalau korban ada di luar Hotel untuk potong rumput, karena alat potong rumput juga hilang.
“Anaknya dua kali tanya ke kami, motor bapak kok ada. Tapi orangnya gak ada. Rabu malam, anaknya juga tanya lagi, karena korban belum pulang ke rumah. Nah, pas Kamis pagi (26/11) sekitar pukul 06.00, istri korban ke hotel mau mencarinya lagi,” kata Adat.
Dibantu oleh security yang bertugas, istri korban diarahkan ke lahan kosong, di mana terakhir kali korban menghilang. Setelah dicari ke lokasi tersebut, istri korban menemukan sumur. Di dalam sumur, ternyata ada sosok mayat yang mengapung. Dia langsung syok, melihat mayat tersebut.
“Korban ditemukan oleh istrinya sendiri. Istri korban syok. Kami kemudian menghubungi Polsek Kedawung. Beberapa jam kemudian, BPBD Kabupaten Cirebon, Damkar, dan Basarnas datang ke lokasi kejadian untuk mengevakuasian korban. Di dalam sumur, selain korban ada juga alat pemotong rumput,” jelasnya.
Menurut Adat, kejadian di lokasi tersebut bukan yang pertama kalinya. Di sekitar lokasi tersebut, sudah terjadi lebih dari dua kali. Oleh karenya, pihaknya sebagai karyawan Hotel Apita akan melaksanakan tahlilan selama 7 hari di sekitar lokasi kejadian.