INDRAMAYU – Masih terus bertambahnya pasien yang meninggal karena suspact maupun terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Indramayu, membuat petugas pemulasaran jenazah RSUD Indramayu kewalahan. Bahkan, beberapa orang sempat jatuh sakit. Akibatnya pemulasaran dan pemakaman jenazah sering mengalami keterlambatan.
Menyikapi hal tersebut, Satgas Covid-19 Kabupaten Indramayu mengerakan relawan untuk melakukan pemulasaran jenazah hingga pemakamannya. Saat ini tercatat sudah ada 11 relawan yang siap melakukan tugas-tugas kemanusian, untuk memakamkan jenazah pasien suspect dan terkonfirmasi positif Covid-19 sesuai protokol kesehatan.
Pjs Bupati Indramayu, Bambang Tirtoyuliono mengatakan, berdasarkan laporan dari Satgas di RSUD dan Dinas Kesehatan bahwa petugas jenazah saat ini hanya 4 orang. Sementara pasien yang meninggal baik yang suspect maupun yag terkonfirmasi positif semakin bertambah. Karenanya dibutuhkan penambahan tenaga untuk memakamkannya sesuai dengan prosedur protokol kesehatan, untuk keselamatan bersama.
Bambang menegaskan, 11 relawan pejuang kemanusiaan itu mendapat pelatihan dan pembekalan terhadap pemulasaran jenazah, hingga ke pemakamam dengan menggunakan protokol kesehatan Covid-19. Mereka juga bertugas siang dan malam. “Para relawan ini berasal dari BPBD, Tagana, FPRB, TNI, dan Polri,” kata Bambang.
Sementara juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Indramayu, dr Deden Boni Koswara menambahkan, jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Indramayu memang terus bertambah setiap harinya.
Dikatakan, data terakhir hingga Jumat (27/11), terdapat penambahan pasien positif Covid-19 sebanyak 26 orang. Dengan demikian total jumlah pasien positif mencapai 710 orang. Dari jumlah tersebut 41 orang meninggal dunia, 265 orang sembuh, dan 404 orang masih dalam perawatan.
“Sekali lagi saya ingatkan kepada masyarakat, Covid-19 itu ada dan bisa menyerang siapa saja. Tetap waspada dan patuhi potokol kesehatan,” tegas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu ini. (oet)