Bupati Cirebon Drs H Imron MAg segera memiliki pendamping. Apakah Hj Wahyu Tjiptaningsih SE atau Cunadi? Semuanya akan ditentukan pada 2 Desember 2020 lusa. Hari ini, akan ada pengambilan dan penetapan nomor urut kedua calon.
**
SIAPA penentu wakil bupati Cirebon? Tentu saja semuanya di tangan 49 anggota DPRD Kabupaten Cirebon. Para wakil rakyat itu diimbau untuk objektif, memilih yang terbaik di antara dua kandidat yang maju.
Itu bisa dilihat dari hasil verifikasi faktual yang dilakukan Panitia Pemilihan (Panlih) Wabup DPRD beberapa waktu lalu. Itu menjadi pertimbangan 49 anggota legislatif. Terutama pengalaman di tataran birokrasi. Tujuannya, agar Kabupaten Cirebon bisa berlari. Mengejar ketertinggalannya.
Betapa tidak, pembangunan selama dua tahun ke belakang tampak stagnan. Kehadiran E2, setidaknya bisa mewarnai dan membantu kinerja bupati, dengan mengolaborasikan ide dan gagasannya.
Tanpa mengesampingkan visi misi Bupati Cirebon periode 2019-2024, Wakil Ketua Bidang Politik DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon, Ujang Sawita mengatakan, pengisian jabatan wabup merupakan hajat partai pengusung, yakni PDI Perjuangan.
Sudah sepatutnya, proses pengisian wabup melalui pemilihan di DPRD harus bersifat objektif. Segudang pengalaman cawabup perlu menjadi pertimbangan. Karena menjadi penentu empat tahun ke depan arah pembangunan di Kabupaten Cirebon.
“Jadi, jangan mementingkan ego sektoral. Tapi, ini menyangkut hajat masyarakat Kabupaten Cirebon,” tegas Ujang kepada Radar, kemarin (29/11).
Memang, kata Ujang, Ayu sapaan akrab Wahyu Tjiptaningsih dan Cunadi merupakan kader PDIP. Namun, yang ditunjuk oleh DPP PDIP adalah Ayu. Sementara Cunadi hanya pendamping. Sebab, di dalam peraturan perundang- undangan, pengisian wabup di DPRD, harus mengusulkan dua nama, yang kemudian dipilih di DPRD.
“Saya yakin, 49 anggota DPRD paham tentang mekanisme pengisian wabup. Apalagi, pengisian wabup itu merupakan hajat PDIP sebagai partai pemenang di Pilkada 2018 lalu,” paparnya.
Ia menyampaikan, jangan sampai anggota DPRD yang mempunyai integritas dan kredibilitas tidak bisa menentukan pilihan. Apalagi, sampai salah memilih. Dengan alasan melihat masalah ke belakang.
“Jangan melihat masa lalu. Setiap orang itu pasti punya penyesalan, dan niat untuk berubah. Saya yakin Bu Ayu amanah untuk Kabupaten Cirebon lebih baik. Dan ingin mengembalikan citra baik keluarga dan partai politik di mata masyarakat Kabupaten Cirebon,” terangnya.