Penghuni Rusun Dukuh Semar; Ragam Suku dan Profesi

ade-CS-Lintas Suku di Rusun Dukuh Semar (32)
DAMAI: Penghuni rumah susun (Rusun) Dukuh Semar, Kota Cirebon dari berbagai suku, agama dan profesi. Tetapi, perbedaan itu justru membuat mereka guyub dan damai. FOTO: ADE GUSTIANA/RADAR CIREBON
0 Komentar

Lantai satu dan dua memang yang paling terlihat ada penghuni. Sementara lantai tiga hingga lima cenderung sepi. “Tapi ada penghuninya. Yang kosong cuma lantai lima,” ucap Murniati Simartama. Disebutkan lagi, lantai lima hanya ada lima kamar yang kosong.
Mereka menganggap posisi paling atas sulit dijangkau. Membuat kaki pegal kalau harus menaiki banyak anak tangga. Sehingga calon penghuni malas untuk menempati. Tapi bukan itu juga yang utama. Paling dirasa mengganggu adalah karena lantai lima itu atapnya banyak yang bocor.
Jemuran baju banyak digantung di depan kamar masing-masing. Terasa jauh jika harus menjemur pakaian di halaman rusun. Sementara untuk lantai dasar, ada dua pedagang warungan. Kemarin, anak kelas 2 SMP yang menjaga warung itu. Mereka menggantikan orang tua. Sekaligus mengisi kekosongan di masa pembelajaran jarak jauh. “Kalau mau menempati kamar di sini, nggak boleh bawa cewek bang,” kata bocah itu, mengingatkan jika bujang ingin mengontrak.
Penghuni lain, Tirama Banjarnahor mengatakan, siapapun boleh menghuni rusun tersebut. Asalkan di awal membayar dua hingga tiga bulan masa sewa. Itu itung-itung dijadikan uang deposito.
Kemudian fasilitas di dalam masing-masing berbeda. Tergantung kemampuan ekonomi masing-masing. Dengan luas 3×7 itu, penghuni mampu menampung beragam perabotan. Seperti kamar milik salah seorang penghuni yang membuat ruang tempat tidur dari kain yang saling dihubungkan. Di kamar nomor AII (6) itu, juga ada lemari, TV hingga kipas angin. Kemudian lantainya dialasi menggunakan karpet.
RAGAM PROFESI
Selain ragam suku, penghuni Rusun Dukuh Semar Ragam pun dari berbagai jenis profesi. Salah seorang penghuni Marulak Banjarnahom mengatakan, mata pencaharian warga di sana macam-macam. Ia sulit menjawab pertanyaan pekerjaan mayoritas itu apa? “Beda-beda soalnya,” katanya.
Disebutkan beberapa pekerjaan. Seperti tukang bangunan, ngojek, berdagang hingga bekerja di terminal yang lokasinya tak jauh itu. Penghuni di lantai dua ini mengaku, pandemi corona begitu memberikan pengaruh terhadap penghasilan. Yang sulit dan minim. “Kalau berharap perhatian dan bantuan dari pemerintah sih itu pasti,” sambungnya.

0 Komentar