KUNINGAN-Potensi buah markisa yang melimpah di wilayah Kecamatan Jalaksana dengan berbagai produk olahan kreasi warganya mengukuhkan Kecamatan Jalaksana menyandang sebutan sebagai Kecamatan Markisa.
Bupati Kuningan Acep Purnama berkesempatan meresmikan langsung pencanangan Jalaksana sebagai Kecamatan Markisa di Balai Desa Sadamantra, Rabu (2/12) siang. Ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Acep disaksikan Wakil Bupati M Ridho Suganda, Anggota Komisi II DRPD Kuningan Udin Kusnaedi, Kepala Dinas Pertanian Ukas Suharfaputra, Sekdis PUTR Yudi Nugraha, Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan Ika Purnama, Camat Jalaksana Toni Kusumanto dan seluruh kepala desa berikut pengurus Bumdes se-Kecamatan Jalaksana. Dalam kesempatan itu, bupati juga menyerahkan bibit markisa kepada para kepala desa se-Kecamatan Jalaksana.
Dalam paparannya, Camat Jalaksana Toni Kusumanto mengatakan, komitmen menjadikan Jalaksana sebagai Kecamatan Markisa merupakan semangat seluruh masyarakat di 15 desa di Kecamatan Jalaksana untuk mengembangkan potensi yang dimiliki untuk meningkatkan taraf kehidupan mereka. Dijelaskan Toni, keberadaan buah markisa sudah banyak ditanam warga tidak hanya di lahan perkebunan namun juga di pekarangan rumah yang kemudian diolah menjadi produk unggulan seperti sirup, susu markisa, dodol hingga rempeyek.
“Saya melihat ada potensi, semangat dan peluang. Dari ketiganya saya gabungkan. Potensi di Kecamatan Jalaksana cocok untuk tanaman markisa, kemudian semangat masyarakat juga sangat tinggi untuk menanam dan mengolah markisa, dan peluang memasarkan sangat bagus yang akan berdampak pada peningkatan pendapatan mereka,” ujar Toni.
Hingga saat ini, kata Toni, sudah banyak produk dari markisa yang dihasilkan masyarakat di Kecamatan Jalaksana dan sudah banyak dipasarkan di toko oleh-oleh bahkan ke luar daerah seperti Bandung, Jakarta, Bekasi dan kota besar lainnya. Pihaknya pun kini tengah berupaya melakukan pengembangan baik dalam hal produksi hingga pemasarannya, salah satunya melalui pembentukan Bumdes Bersama (Bumdesma).
“Kita juga sudah punya Bumdes Bersama (Bumdesma) yang nantinya siap menampung produk hasil olahan masyarakat tersebut untuk kemudian dipasarkan lebih luas. Harapannya, dengan komitmen ini, seluruh warga desa di Kecamatan Jalaksana akan semakin semangat dalam menanam, mengolah dan memasarkan produk khas markisa ini dengan baik sehingga bisa diterima pasar yang dampaknya bisa meningkatkan pendapatan masyarakatnya sendiri,” ujar Toni.