Seperti diketahui, jumlah penduduk yang mengalami pengurangan jam kerja dan dirumahkan, mayoritas berasal dari sektor hotel dan mall. Selama pandemi, dua sektor ini sempat tutup sementara mengikuti arahan pemerintah. Otomatis para karyawan pun dirumahkan sementara. Namun saat ini para pekerja pun mulai masuk kembali namun beberapa di antaranya belum kembali normal.
General Manager Metland Hotel Cirebon, Endro Basuki menuturkan, meski tak ada karyawan yang dirumahkan, pihaknya tetap melakukan work from home dengan sistem 15 hari kerja dan 15 hari masuk sebanyak 50 persen. Namun untuk kondisi sekarang ini, karyawan sudah masuk normal kurang lebih 80 persen.
Kondisi ini tidak lepas dari okupansi yang masih belum stabil. Tingkat hunian memang kerap mencapai level yang tinggi. Tetapi, itu hanya terjadi di beberapa momen saja. Sedangkan pada kondisi hari kerja, okupansi masih sangat kecil. “Okupansi hotel masih belum stabil, kadang turun drastis di hari-hari tertentu. Bisa sampai rendah sekali. Karyawan bisa ambil libur di saat tersebut,” terangnya.
Sementara itu, General Manager Aston Cirebon Hotel and Convention Center, Niken Damayanti mengatakan meski hotel sempat tutup beberapa waktu lalu saat pandemic, namun karyawan teatap berkegiatan di hotel secara bergantian. Hal ini karena maintenance kebersihan dan peralatan hotel terus dilakukan. “Sekarang staf semua sudah masuk bekerja kembali normal,” ujarnya.
Di samping itu, pekerja mall juga menjadi salah satu yang terdmapak saat pandemi ini. Sempat juga tutup beberapa waktu lalu, kini sudah buka kembali. Mall Manager CSB Mall, Adwin Nugroho menuturkan, saat ini untuk karyawan sudah normal bekerja kembali. Namun untuk tenant baru beberapa yang sudah sampai full. “Karyawan tenant baru 20-30 persen yang bekerja kembali,” tukasnya.
EKONOMI BERANGSUR PULIH
Di tengah kondisi perekonomian yang sedang tidak baik-baik saja, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Cirebon optimis perekonomian di tahun 2021 mulai membaik. Meski di kuartal pertama diprediksi baru masa pemulihan.
Namun, prediksi ini sifatnya masih relatif. Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi. Misalnya, kebijakan yang diambil pemerintah dan kondisi pasien covid-19 di kota penyangga.