Rata-rata, lanjutnya, kerusakan di bagian atap. Genting-genting pada terbang. Kerusakan berat diperkirakan sebanyak delapan rumah. “Kejadian sekitar habis ashar pukul 4 sorean. Saat itu, hujan deras disertai angin kencang. Ada beberapa pohon yang tumbang dan mengenai rumah warga,” tuturnya.
Terpisah, Kuwu Desa Sarajaya, Kecamatan Lemahabang, Rudiana saat dihubungi Radar menyampaikan, peristiwa puting beliung terjadi setelah lewat waktu asahar. Saat itu, sedang turun hujan deras disertai suara petir. Tiba-tiba angin berhembus sangat kencang. Warga pun sempat panik karena banyak pohon tumbang dan genteng warga yang terbang disapu angin.
“Kejadiannya antara 5 sampai 10 menit. Anginnya kencang sekali. Warga awalnya panik karena banyak pohon tumbang juga,” ujarnya.
Menurut pria yang akrab disapa Kang Rudi ini, kejadian itu menimpa dua blok di wilayahnya yakni Dusun 3 di RT 21 serta Dusun 04 di Blok Pajaten. Akibat kejadian tersebut, 50 rumah dan kerugian ditaksir puluhan juta rupiah.
“Tidak ada korban jiwa, kita saat ini masih melakukan pendataan. Situasi sudah kondusif, pohon tumbang yang jatuh ke rumah maupun menutup jalan sudah mulai dibersihkan,” imbuhnya.
Ditambahkan Rudi, angin mulai berhembus datang dari arah utara. Selain merusak rumah dan menumbangkan pohon, angin juga merusak jaringan listrik dan jaringan Telkom yang melintas di wilayah tersebut.
“Tadi warga dibantu pihak kepolisian dan TNI kerja bakti. Sekarang warga masih waspada takut ada bencana susulan,” jelasnya.
Sementara Sekretaris BPBD Kabupaten Cirebon, Nana membenarkan peristiwa di atas. Dia mengimbau warga untuk tetap waspada dan meningkatkan kehati-hatian. “Ayo kita mulai tingkatkan kewaspadaan. Semoga, ke depan tidak terjadi lagi musibah menimpa kita,” ungkapnya. (dri/den)