Di tengah pandemi covid-19, penyakit penyerta menjadi risiko tersendiri. Dalam kondisi sebaran virus corona yang belum terkendali, warga Kota Cirebon dengan faktor risiko khususnya diabetes jumlahnya tak sedikit. Ada belasan ribu. Tertinggi di Jawa Barat.
PENYAKIT tidak menulur diabetes militus banyak faktor yang menjadi penyebab. Selain keturunan (genetik), pola hidup dan pola makan juga menjadi penyebab tertinggi. Selain diabetes, jumlah penyakit tertinggi adalah hipertensi.
Di tengah pandemi covid-19, tentu penderita komorbid menjadi tantangan tersendiri. Termasuk dalam kesiapan vaksinasi.
Melihat dari kriteria calon penerima vaksin misalnya. Secara umum adalah yang berusia 18-59 tahun. Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), penduduk Kota Cirebon dengna rentang usia tersebut terdapat sekitar 102.765 orang.
Namun, dari jumlah tersebut setelah diverifikasi kembali ada yang masuk dalam kriteria khusus. Misalnya, tidak memiliki komorbid, tidak pernah tertular, tidak ada kelainan darah, dan lain sebagainya.
Dari kriteria khusus tersebut diperkirakan jumlahnya 50 ribuan. Mengapa jumlahnya menyusut sedemikian banyak? Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, dr Edy Sugiarto MKes menjelaskan, jumlah penderita penyakit komorbid cukup banyak.
“Kota Cirebon merupakan peringkat atas di Jawa Barat. Terutama jumlah warganya yang menderita diabet,” kata Edy, kepada Radar Cirebon, Kamis (10/12).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan, hingga November 2020 terdapat 11.494 warga yang menjadi penderita diabetes militus. Terdiri dari 4.250 orang laki-laki dan 7.344 perempuan.
Jika dibandingkan dengan rasio jumlah penduduk Kota Cirebon yang populasinya mencapai 340 ribu jiwa, angka 11.594 orang tersebut menjadi peringkat atas rasio jumlah penduduk terbanyak penderita diabetes militus, dibanding daerah kabupaten/kota lain di Jawa barat.
Di luar itu, Edy meyakini, jumlah penderita diabet masih lebih banyak lagi. Karena data pasien yang tercatat adalah mereka yang sudah terdeteksi dengan memeriksakan diri. Sehingga bisa ditangani dengan diobati sesuai prosedur.
Sementara mengacu pada data Dinas Kesehatan (Dinkes) tahun 2019 mengenai penyakit terbanyak yang diderita masyarakat Kota Cirebon, peringkat tertinggi adalah hipertensi. Jumlahnya 31.073 orang. Diikuti myalgia (nyeri otot) 27.349, nasofaringitis akuta 25.784, dispepsia (nyeri perut tengah) 23.176, diare dan gastroenteritis 12.194 dan diikuti diabetes 11.494.