Mundur dari PPLP, Kini Incar SKO

0 Komentar

CIREBON – Irma Oktofiana memilih mundur saat tahun lalu dirinya terpilih masuk Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Jawa Barat. Setelah beberapa bulan menghuni asrama atlet PPLP di Kota Bandung, dia memutuskan pulang kampung.
Keputusannya itu sempat membuat kecewa sejumlah pengurus Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Kabupaten Cirebon. Kini, salah satu sprinter putri andalan Kabupaten Cirebon itu mencoba peruntungannya kembali dengan mengikuti seleksi Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan di Jakarta.
Irma cukup potensial. Bakatnya menonjol. Talentanya terendus para pelatih PASI saat mengikuti kejuaraan atlet pelajar yang rutin digelar di Kabupaten Cirebon. Sejak SD hingga SMP, dia sudah mencicipi banyak gelar juara.
Dua tahun lalu dia memperkuat kontingen Kabupaten Cirebon pada Popda dan Porprov Jawa Barat. Di Popda, dia turut membantu tim estafet 4×100 meter putri meraih medali emas, kemudian merebut perunggu dari nomor lari 200 meter putri. Sedangkan pada Porprov di Kabupaten Bogor, dia meraih perunggu bersama tim estafet 4×100 meter putri.
Pada tahun 2019, Irma bersama tiga rekannya, Ferdiansyah, Eddies Septi Anggraeni dan Chindy Putri Natania Candra, lolos seleksi PPLP. Sayang, Irma tak bertahan lama. Dia memilih untuk mundur dan kembali berlatih di Cirebon. “Waktu itu rasanya selalu kangen rumah,” kata Irma, usai seleksi virtual di Lapangan Ranggajati.
Di permulaan tahun ajaran yang baru, awal 2020 lalu, Irma mendaftar ke SKO Ragunan. Dia berharap bisa bergabung dengan sekolah keolahragaan binaan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI tersebut. Maret 2020, dia lolos seleksi administrasi. Namun, tes fisik dan keterampilan cabang olahraga (cabor) ditunda akibat pandemi Covid-19.
Baru-baru ini, Kemenpora melaksanakan seleksi virtual serentak di seluruh Indonesia. Beberapa atlet pelajar Kabupaten Cirebon mengikuti seleksi tersebut. Irma salah satunya. “Mudah-mudahan lolos. Saya berharap, dengan bergabung di SKO, kemampuan dan prestasi saya lebih berkembang,” ujar siswi SMAN 1 Sumber itu.
Masuk SKO Ragunan memang punya keuntungan tersendiri. Selain bisa menikmati fasilitas latihan yang lebih baik, kurikulum sekolahnya juga sudah disesuaikan. Jadi, nilai akademik bukan prioritas utama. Selain itu, para atlet tetap bisa membela daerahnya masing-masing.

0 Komentar