Kantor Puskesmas Majalengka tiba-tiba sangat ramai, Kamis (10/12). Satu persatu warga, mulai dari pejabat pemerintah atau ASN, kepala desa maupun lurah, tenaga kesehatan, TNI, dokter hingga tukang becak, antre. Rupanya, mereka menunggu giliran untuk divaksin.
ONO CAHYONO, Majalengka
SEBELUM disuntik, mereka mendaftar pada antrean melalui aplikasi e-Puskesmas yang ada di gadget-nya masing-masing. Puluhan warga satu persatu dipanggil sesuai antrean, untuk kemudian dimulai tahap awal melalui pengecekan suhu, pembagian nomor antrean, kemudian diarahkan mencuci tangan dan menunggu jadwal vaksinasi.
Baru setelah itu di-scan dari aplikasi pada handphone dan memberikan identitas warga yang bakal diberikan vaksin. Tahap selanjutnya kelayakan atau tidaknya melalui skrining pemeriksaan vital sign. Saat seseorang itu layak, maka langsung menuju bilik untuk diberikan vaksin Covid-19 di dua ruangan yang dipisah antara laki-laki dan perempuan.
“Setelah divaksin, kemudian diberikan informasi atau pemberitahuan kepada warga yang sudah disuntik vaksin tersebut, untuk menunggu sekitar 30 menit. Ini untuk melihat apakah ada reaksi di tubuh penerima antibody Covid-19,” kata kepala Puskesmas Hj Siti Romlah Setiawangsih SKM.
Siti mengungkapkan, rangkaian atau alur pemberian vaksin kepada masyarakat tersebut, merupakan sebuah simulasi ketika vaksinasi tersebut benar-benar sudah terdistribusi hingga ke setiap daerah di Indonesia. Termasuk Kabupaten Majalengka yang dinilai sudah memiliki kesiapan.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) dr H Jajang Setiawan MKM menjelaskan, masalah Covid-19 berawal dari sesuatu yang baru. Namun ketika pandemi ini terus berlanjut, setidaknya unsur tenaga kesehatan dan lainnya sudah memahami langkah dan upaya apa yang harus dilakukan. Terutama menghentikan penyebarannya.
“Melalui tracing masif ini, kasus terus melejit tinggi. Sehingga membuat Kabupaten Majalengka kembali ditetapkan zona merah. Diketahui, sejak Agustus sampai sekarang. Apalagi angka kematian sudah mencapai 72 orang,” jelasnya.
Oleh karenanya, lanjut Jajang, dalam penyebaran Covid-19 di Majalengka para tenaga kesehatan di tingkat puskesmas langsung cepat dan melakukan tracing. Akan tetapi, secara psikologis ada kepanikan karena banyak tenaga nakes yang terkonfirmasi positif. Pihaknya terus berupaya menyemangati agar jangan sampai putus asa.