Begini Rasanya Wisuda Offline di Tengah Pandemi Covid-19

Begini Rasanya Wisuda Offline di Tengah Pandemi Covid-19
Wisuda di tengah pandemi berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. APD lengkap membuat sumpek. Foto: Ade Gustiana/Radar Cirebon
0 Komentar

Akhirnya pelaksanaan wisuda itu digelar. Dimulai pukul 8 pagi. Dilalah tepat. Tidak ngaret. Jika dibandingkan pasti ada perbedaan. Jarak antar kursi lebih renggang. Sekitar setengah meter. Ada 261 wisudawan dan wisudawati. Prodi Teknik Informatika, Manajemen Informatika dan Komputerisasi Akuntansi.
Saat prosesi pengukuhan tak ada salaman. Dan tak ada penyerahan ijazah. Karena ijazah telah dibagikan jauh sebelum hari itu. Hanya pemindahan tali toga. Seraya ketua STMIK IKMI, ketua prodi dan peserta wisuda saling memberi hormat. Dengan membentuk tangan yang disamaratakan. Sambil badan agak membungkuk. Pengukuhan ini peserta wisuda juga diberi kelonggaran untuk tidak mengenakan masker.
Sambutan dan lain-lain ikut dipersingkat. Semua beres sekitar pukul 10.30 WIB. Satu per satu peserta wisuda dengan tali toga yang telah berpindah dari kiri ke kanan itu keluar. Sambil dibagikan nasi kotak tepat di pintu ke luar itu.
Sambil menunggu antrean, wisudawan yang lain memilih berswafoto di dalam. Satu sampai dua menit. Lima sampai setengah jam kalau dirasa fotonya kurang bagus. Setelahnya diupload sebagai status whatsapp atau instagram. Deklarasi kalau mereka sudah menjadi sarjana. Atau ahli madya. Semuanya lulusan corona.
Dan betapa terkejut. Di luar sudah banyak keluarga wisudawan dan wisudawati yang menunggu. Membawa orang tua, adik/kakak hingga pacar. Datang menggunakan mobil. Diparkir berjajar. Tameng APD itu juga sudah tidak lagi ada pengawasan. Mau digunakan atau tidak ya terserah. Beberapa sibuk foto-foto. Dengan background Hotel Prima yang megah dan bergengsi itu.
Tentu itu bertolak belakang dengan kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya. Tapi mau bagaimana lagi. Toh security STMIK IKMI di situ juga sibuk membubarkan. Memberitahu mereka-mereka yang membandel itu. Bahkan security ini hingga memohon. Untuk tidak berkerumun. Dan segera bergegas pulang.
Lalu yang tragis adalah mereka yang patuh terhadap aturan. Karena saat keluar dari ruangan wisuda, tak ada yang menyambut. Bak anak hilang yang lupa arah jalan pulang. Beberapa ada yang menyesal telah patuh terhadap aturan. Kalau tahu akhirnya akan begitu.

0 Komentar